Kabar Otomotif – Mitsubishi Motors Gulingkan Ghosn, Mengikuti Jejak Nissan

Mitsubishi Motors Corp mengatakan pada hari Senin (26/11) bahwa dewan direksi menghentikan Carlos Ghosn dari perannya sebagai ketua. Hal ini menyusul penangkapan dan pemecatannya dari mitra aliansi Nissan Motor Co pekan lalu karena dugaan pelanggaran keuangan.

Pengusiran Ghosn menandai berakhirnya kepemimpinannya produsen mobil Jepang, hanya dua tahun setelah dia dipuji karena membawa tangan mantap ke Mitsubishi Motors menyusul skandal kecurangan pada tahun 2016. CEO Osamu Masuko akan menjadi ketua sementara, kata pembuat mobil tersebut. Langkah itu dilakukan di tengah ketidakpuasan atas peran mitra Perancis Renault SA dalam aliansi 19 tahun yang Ghosn adalah kekuatan pendorongnya. Disegel pada tahun 1999 ketika Nissan diselamatkan dari hampir kebangkrutan, itu diperbesar pada tahun 2016 untuk memasukkan Mitsubishi dan memungkinkan anggota untuk bersama-sama mengembangkan produk dan mengendalikan biaya.

Aliansi bersaing dengan Volkswagen AG (VOWG_p.DE) dan Toyota Motor Corp untuk peringkat pembuat mobil terbesar dunia. Bahkan ketika Nissan telah pulih dan berkembang pesat, ia tetap menjadi mitra junior dalam struktur pemegang saham. Renault memiliki 43 persen Nissan dan produsen mobil Jepang memegang 15 persen saham non-voting di perusahaan Prancis. Dan Nissan hampir 60 persen lebih besar dari Renault dengan penjualan.

Para eksekutif aliansi puncak bertemu minggu ini di Amsterdam, yang bertujuan untuk melindungi operasi gabungan mereka dari jatuhnya penangkapan Ghosn sebagai perebutan kekuasaan antara Nissan dan Renault. Renault telah menahan diri dari memecatnya sebagai ketua dan CEO.

CEO Nissan Hiroto Saikawa mengatakan kepada staf pada hari Senin bahwa kekuasaan terlalu terkonsentrasi dengan Ghosn dan bahwa di masa depan komunikasi yang lebih baik antara anggota dewan aliansi dan eksekutif akan membantu menjaga independensi dan menghasilkan sinergi di antara para pembuat mobil, kata juru bicara Nissan. Ghosn mendorong untuk ikatan yang lebih dalam, termasuk berpotensi merger penuh antara Renault dan Nissan atas desakan pemerintah Perancis, meskipun ada keberatan kuat di perusahaan Jepang.

Nissan dihapus Ghosn pada pertemuan papan taruhan tinggi pada hari Kamis setelah tuduhan mengecilkan penghasilannya dan menggunakan uang perusahaan untuk penggunaan pribadi. Ghosn membantah tuduhan itu, NHK melaporkan pada hari Minggu (25/11).