Kabar Otomotif – Grab Tingkatkan Investasi untuk Ekspansi di Indonesia
2 min read
Grab yang berbasis di Singapura mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah memperoleh $ 1 miliar dalam pendanaan baru dan akan mempertimbangkan untuk meningkatkan uang tunai lebih lanjut, karena perusahaan yang naik daun secara agresif meluas di Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Penggalangan dana terbaru terjadi kurang dari dua bulan setelah memperoleh $ 1 miliar dari Toyota Motor Corp dan menghargai startup berusia enam tahun itu sekitar $ 11 miliar, kata sumber yang dekat dengan perusahaan itu.
Perusahaan itu bernilai sekitar $ 6 miliar awal tahun ini ketika ia membeli operasi regional Uber Technologies [UBER.UL].
“Kami akan terus membuka pembiayaan untuk investor tertentu yang kami pikir akan menambah nilai,” Grab Presiden Ming Maa mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, menolak untuk memberikan target pendanaan.
Dia menambahkan bahwa Grab melihat permintaan signifikan dari investor secara global, baik finansial maupun strategis.
Pendanaan terbaru di Grab berasal dari manajer aset global OppenheimerFunds, Ping An Capital China, pendiri Microsoft Corp Paul Allen Vulcan Capital, Macquarie Capital [MBLCF.UL] dan Lightspeed Venture Partners, antara lain.
Grab sudah menghitung investor yang berkantong tebal seperti perusahaan Didi Chuxing dan SoftBank Group Corp dari Jepang di antara para pendukungnya.
Ia berencana untuk menggunakan dana baru untuk memperluas layanan online-ke-offline, dan menginvestasikan sebagian besar dari hasil di Indonesia, karena persaingan memanas dengan saingan Indonesia Go-Jek yang merencanakan ekspansi ke Singapura, Vietnam dan Thailand.
Grab mengatakan bahwa pihaknya telah memperuntukkan Indonesia, sebuah medan perang yang muncul bagi perusahaan teknologi yang ingin melayani populasi lebih dari 250 juta orang, sebagai pasar prioritas.
Perusahaan pengangkat barang juga berusaha untuk mengubah dirinya menjadi kelompok teknologi konsumen, menawarkan layanan seperti pembayaran digital dan pengiriman makanan.
Maa mengatakan bagian dari bisnis Grab, termasuk transportasi, sudah menguntungkan di beberapa pasar, dan penawaran umum perdana bukan fokus untuk perusahaan dalam jangka pendek.
Layanan pemanggilan naik di Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat menjadi $ 20,1 miliar dalam nilai barang dagangan kotor pada tahun 2025 dari $ 5,1 miliar pada tahun 2017, menurut laporan Google-Temasek.
