Kabar Otomotif – Geely Hanya Mengalami Dampak Minimal dari Perdagangan AS-China

China Geely Automobile Holdings Ltd ( 0175.HK ) mengabaikan intensifikasi friksi perdagangan China-AS pada hari Rabu, mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan mengalahkan target penjualan 2018 dan akan terus maju dengan rencana ekspansi global.

Perusahaan, saat ini peringkat produsen China terlaris secara global dengan penjualan, pernah dikenal untuk desain yang lebih murah, peniru tetapi telah diasumsikan aspirasi kelas atas setelah ikatan dengan merek Swedia Volvo Car Group.

Geely mengatakan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing telah melukai sentimen pasar di China, tetapi ada dampak langsung yang minimal terhadap perusahaan itu karena Geely tidak bergantung pada komponen impor atau penjualan ekspor.

Dua ekonomi terbesar di dunia ditetapkan untuk menerapkan tarif terhadap satu sama lain pada miliaran dolar barang pada hari Kamis.

“Kami tidak akan mengubah strategi kami memasuki pasar global karena ini,” kata Kepala Eksekutif Geely Gui Shengyue kepada wartawan di Hong Kong.

“Saya percaya bahwa rencana kami untuk memasuki pasar Asia Tenggara dan pasar Eropa tidak akan terpengaruh oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China,” tambahnya.

Perusahaan yang bermarkas di kota Hangzhou, Cina timur, telah memperoleh manfaat dari kesepakatan profil tinggi yang dibuat oleh perusahaan induknya, Grup Geely Holding Zhejiang yang tidak terdaftar, seperti akuisisi Volvo pada tahun 2010.

Model yang terjangkau diperkenalkan setelah akuisisi itu, seperti Boyue sport-utility vehicle (SUV), telah populer dengan pembeli di China, di mana SUV membuat 58 persen dari total penjualan Geely.

Geely mengatakan meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing telah melukai sentimen pasar di China, tetapi ada dampak langsung yang minimal terhadap perusahaan itu karena Geely tidak bergantung pada komponen impor atau penjualan ekspor.

Dua ekonomi terbesar di dunia ditetapkan untuk menerapkan tarif terhadap satu sama lain pada miliaran dolar barang pada hari Kamis.

“Kami tidak akan mengubah strategi kami memasuki pasar global karena ini,” kata Kepala Eksekutif Geely Gui Shengyue kepada wartawan di Hong Kong.

“Saya percaya bahwa rencana kami untuk memasuki pasar Asia Tenggara dan pasar Eropa tidak akan terpengaruh oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China,” tambahnya.

Perusahaan yang bermarkas di kota Hangzhou, Cina timur, telah memperoleh manfaat dari kesepakatan profil tinggi yang dibuat oleh perusahaan induknya, Grup Geely Holding Zhejiang yang tidak terdaftar, seperti akuisisi Volvo pada tahun 2010.

Model yang terjangkau diperkenalkan setelah akuisisi itu, seperti Boyue sport-utility vehicle (SUV), telah populer dengan pembeli di China, di mana SUV membuat 58 persen dari total penjualan Geely.