Kabar Otomotif – Audi Mengakui Lebih Banyak Masalah Emisi Diesel

Audi telah mengakui bahwa 60.000 A6 dan A7 model lain dengan mesin diesel memiliki masalah perangkat lunak emisi. Jumlah ini di atas 850.000 yang ditarik kembali tahun lalu oleh anak perusahaan Volkswagen, yang hanya beberapa yang ditemukan membutuhkan modifikasi.

Apa yang disebut skandal emisi solarbook pertama kali terungkap pada September 2015. Jaksa AS pekan lalu menyebutnya sebagai penipuan “mengerikan” yang pergi ke bagian paling atas perusahaan.

Kepala Eksekutif Audi, Rupert Stadler, mengatakan perusahaan telah merespon dengan cepat “karena pengungkapan penuh terletak pada kepentingan tertinggi kami”.

Pelanggan akan diberi tahu dan menawarkan pembaruan perangkat lunak. Kementerian transportasi Jerman mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa otoritas kendaraan negara itu telah memanggil Audi untuk sidang resmi.

Tiga tahun lalu, Volkswagen mengakui bahwa hampir 600.000 mobil yang dijual di AS dilengkapi dengan “perangkat kekalahan” yang dirancang untuk menghindari tes emisi. Ia mengatakan telah menginstal perangkat lunak di 11 juta mobil diesel di seluruh dunia yang bisa tahu kapan mereka diuji dan memotong emisi mereka.

Di jalan terbuka, belum teruji, tingkat emisi akan jauh lebih tinggi – hingga 40 kali lebih buruk daripada yang tercatat dalam kondisi laboratorium.

Kamis lalu, jaksa AS mengklaim bahwa mantan kepala eksekutif VW Martin Winterkorn tidak hanya diberi penjelasan lengkap tentang apa yang dilakukan para insinyurnya dalam skandal emisi, tetapi ia juga mengesahkan kelanjutan penyembunyian. VW mengatakan pihaknya bekerja sama dengan investigasi AS.

Audi mengatakan menemukan apa yang disebutnya “ketidakberesan” dalam pengendalian emisi beberapa model A6 dan A7 saat melakukan penyelidikan internal di belakang skandal yang melanda VW Group dua tahun lalu. Ia memberi tahu otoritas itu sendiri.

Patut diingat bahwa VW Group masih dalam pengawasan ketat dari regulator AS. Pengawasan lanjutan oleh monitor yang ditunjuk pengadilan adalah kondisi penyelesaian $ 4.3bn yang disepakati dengan Departemen Kehakiman tahun lalu.

Jadi tidak mungkin bahwa kekhawatiran terbaru muncul dari kesalahan baru yang disengaja.

Laporan menyarankan perangkat lunak yang dimaksud membatasi injeksi adblue – aditif yang digunakan untuk membantu membersihkan gas buang – ketika isi tangki adblue hampir habis. Yang pada gilirannya berarti emisi naik.

Ini bisa menjadi perangkat kekalahan – atau bisa juga sistem yang awalnya dirancang hanya untuk memberi pengguna sedikit waktu lebih banyak untuk mengisi tangki adblue mereka, tetapi yang sekarang dianggap tidak dapat diterima karena dampaknya pada emisi.