Kabar Otomotif – Aston Martin Lakukan Percepatan dengan $ 6,7 Miliar IPO Oktober

Produsen mobil mewah Inggris Aston Martin sedang mencari valuasi hingga 5,07 miliar pound ($ 6,7 miliar) dari flotasi pasar sahamnya. Dan telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan segala kemungkinan atas Brexit, katanya pada hari Kamis (20/9).

Perusahaan, yang terkenal karena membuat mobil sport yang dikendarai oleh agen rahasia fiktif James Bond, mengatakan bulan lalu bahwa mereka sedang mengejar penawaran umum perdana (IPO), produsen mobil Inggris pertama yang melakukannya selama beberapa dekade. Pembuat mobil akan mempublikasikan prospektus pada hari Kamis (20/9) dan berharap untuk mengumumkan harga akhir pada atau sekitar 3 Oktober. Ini mengharapkan sahamnya akan diterima di London Stock Exchange pada atau sekitar 8 Oktober.

Pembuat mobil telah memperingatkan tentang dampak dari setiap pemeriksaan pabean yang diperkenalkan sebagai akibat dari tidak ada kesepakatan atau Brexit keras yang dapat memperlambat produksi dan menambah biaya ketika Inggris meninggalkan blok pada Maret 2019. Bos Aston, yang membangun semua mobilnya di Inggris, mengatakan bahwa perusahaan telah meningkatkan stok mesin dan komponennya dalam perdagangan bebas dan tidak terkekang dengan Uni Eropa berakhir dalam waktu beberapa bulan.

“Kami memiliki stok mesin hingga lima hari misalnya dan kami memiliki gudang yang sangat besar di Wellesbourne (di Inggris tengah) di mana kami memiliki setidaknya lima hari stok mobil,” kata Chief Executive Andy Palmer kepada Reuters, peningkatan dari komponen senilai tiga hari sebelumnya yang dipegang oleh perusahaan.

“Jika ada tarif … untuk setiap mobil kita kehilangan karena tarif 10 persen ke Eropa, kami mungkin mengambil dari Ferrari dan Lamborghini ke arah lain karena jelas mobil mereka menjadi lebih mahal di Inggris,” katanya.

London dan Brussel berharap untuk menyimpulkan perjanjian Brexit pada akhir tahun ini tetapi sesama pembuat mobil seperti BMW (BMWG.DE) dan Jaguar Land Rover (JLR) (TAMO.NS) khawatir bahwa kegagalan untuk setuju dapat menyebabkan geraman di jalan raya dan pelabuhan mengganggu produksi. Bos JLR Ralf Speth memperingatkan pekan lalu bahwa kesepakatan Brexit yang salah bisa menghabiskan puluhan ribu pekerjaan mobil dan produksi risiko di perusahaan itu, produsen mobil terbesar di Inggris.