Kabar Olahraga – Persidangan Skandal Korupsi FIFA di Gelar di New York

Persidangan di dalam ruang sidang yang penuh sesak di New York City digelar di bawah keamanan yang ditingkatkan pada hari Senin (13/11). Jaksa AS menuduh tiga mantan administrator sepak bola Amerika Selatan menerima jutaan dolar uang suap sebagai bagian dari jaringan korupsi endemik di jantung badan pemerintahan olahraga tersebut, FIFA.

Jose Maria Marin, mantan kepala federasi sepak bola Brasil berusia 85 tahun, Juan Angel Napout, seorang warga Paraguay berusia 59 tahun yang merupakan presiden badan sepak bola Amerika Selatan Conmebol, dan Manuel Burga, mantan presiden berusia 60 tahun dari federasi sepak bola Peru, telah membantah banyak tuduhan pemerasan, penipuan dan pencucian uang.

Pengadilan terhadap mereka adalah yang pertama dalam penyelidikan korupsi federal yang luas terhadap FIFA yang diumumkan pada bulan Mei 2015, setelah beberapa pejabat ditangkap dalam sebuah serangan pagi di sebuah hotel di Zurich. Sejak saat itu lebih dari 40 pejabat dan eksekutif pemasaran telah dikenai hukuman oleh pihak berwenang AS dengan 23 orang mengaku bersalah.

Dalam persidengan tersebut, terdakwa Marin menatap ke depan, Burga dengan kepalanya yang tertunduk dan Napout muncul untuk mengambil catatan dengan panik, asisten jaksa agung Keith Edelman menunjuk masing-masing pria tersebut dan berkata kepada dewan juri: “Terdakwa ini menipu olahraga tersebut agar manfaatkan diri mereka sendiri. “Dia menambahkan bahwa mereka” melakukannya dari tahun ke tahun, turnamen demi turnamen, penyuapan.”

Persidangan akan berfokus pada bagaimana hak pemasaran dan sponsor dijual untuk dua turnamen besar Amerika Selatan, Copa America dan Copa Libertadores, serta turnamen domestik Brasil Copa do Brasil. Pejabat tersebut dituduh secara teratur mengambil enam digit uang suap.

Selama sambutan pembukaannya, Edelman menunjuk sebuah even pada bulan Mei 2014 di Miami, Florida, di mana pejabat FIFA berkumpul untuk mengumumkan perluasan seratus tahun khusus Copa America, yang akan diadakan di Amerika Serikat untuk pertama kalinya.

“Dengan semua penampilan, inilah momen yang membanggakan dalam sejarah pertandingan,” kata Edleman kepada dewan juri. “Ada minuman, konferensi pers tapi di bawah permukaan adalah kebohongan, keserakahan, korupsi. Beberapa pejabat ini memiliki alasan lain untuk merayakannya, mereka setuju menerima jutaan dolar uang suap yang terkait turnamen tersebut.”