Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Nasional Terbaru – Presiden SBY Disadap 15 Hari

2 min read

Bocoran dokumen dari seorang mantan intel dari Amerika Serikat, Edward Snowden, memberitahukan bahwa pihak intelijen Australia telah menggunakan segala macam cara untuk mencuri data intelijen dari pihak Indonesia, termasuk diantaranya dengan menyadap telepon milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dokumen yang diterima ABC dan juga Guardian Australia, yang bersumber dari bocoran US National Security Agency, mengindikasikan bahwa Australia mencoba menguping percakapan telepon dari Presiden SBY. “Dokumen tersebut juga menunjukkan usaha intelijen dalam melacak aktivitas telepon milik Presiden SBY dalam 15 hari pada bulan Agustus 2009 silam,” demikian yang dilansir laman milik ABC News Senin, 18 November 2013.

Dokumen rahasia itu berasal dari sumber Defense Signals Directorate atau kini disebut Australia Signals Directorate. Dokumen tersebut menunjukkan pertama kali sampai sejauh mana pencapaian oleh Australia mematai-matai tetangganya Indonesia. Slogan yang tertulis pada bawah laman, “Mengungkap rahasia mereka, lindungi milik kita.” Dokumen ini menunjukkan bagaimana Australia aktif mencari strategi dalam jangka panjang guna memantau aktivitas telepon dari SBY.

Tak hanya itu, target pengintaian dari intelijen Australia pun termasuk tokoh di lingkaran dekat Presiden, antara lain Ibu Negara Kristiani Herawati Yudhoyono, dan Wakil Presiden Boediono, serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahkan hingga mencakup juru bicara kepresidenan dan para menteri. Nama-nama lain yang ikut tercantum di dalam dokumen ini adalah Hatta Rajasa, Andi Mallarangeng, Sofyan Djalil, Widodo Adi Sucipto dan Sri Mulyani.

Dokumen yang berjudul “3G Impact and Update” ini merupakan sebuah dokumen intelijen milik Australia guna memantau teknologi 3G Indonesia dan juga Asia Tenggara. Di situ beberapa pemimpin Indonesia telah menjadi target aksi penyadapan. Salah satu halaman berjudul “Indonesia President Voice Events” menampilkan Call Data Record (CDR). Data tersebut merekam si pemilik menelepon dan juga ditelepon oleh siapa, tidak mencakup dari rekaman pembicaraan. Halaman lain dari dokumen ini menunjukkan Australia mencoba menguping percakapan Presiden SBY. Catatan lain di bawah halamannya menunjukkan bahwa panggilan itu kurang lama untuk disadap. Bagaimanapun juga, hal ini menunjukkan Australia mencoba menyadap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *