Kabar Nasional – Rawajati Digusur, Para Warga Melawan

Penggusuran yang terjadi di daerah pemukiman di RT 09 RW 04 Jalan Ramajati Barat III, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selasa, membuat geger warga. Mereka pun memberikan perlawanan kepada pihak yang bertugas.
Kejadian tersebut terjadi karena seluruh warga beranggapan bahwa seluruh petugas satuan polisi pamong praja yang terdiri dari 500 orang tersebut melanggar hukum. Dalam kasus ini perwakilan warga yaitu Imam Basuki menjelaskan bahwa penggusuran yang dilakukan petugas tersebut adalah melanggar hukum. Hal tersebut karena seluruh warga yang tinggal dikalangan tersebut memiliki sertifikat. Imam dan warga lainnya sangat tidak terima dan ingin sekali mempertanyakan kepada pemerintah DKI Jakarta. Seluruh warga disini memiliki hak dan mereka tidak menginginkan daerahnya digusur. Penggusuran tersebut dilakukan karena bangunan di RT 09 RW 04 dijalan Rawajati Barat III, merupakan kawasan liar.
“Kartu keluarga saya dari tahun 1978, saya masih kecil sudah punya. Mereka pemerintah yang samperin kita, kita PBB dibayar. Darimana liar?, jelas Imam saat dilokasi tempat penggusuran. Ia pun juga mengatakan “Kalau mau gusur apartemen Kalibata City, enggak punya surat. Ngak punya sertifikat, kami punya verponding. Bahasa Indonesia, Belanda, China serta Arab”.
Seluruh warga termasuk Imam menuding bahwa adanya penggusuran ini membuktikan bahwa pemerintahan DKI Jakarta sangat tidak pro rakyat kecil. Untuk meyakinkan para pertugas yang bersangkutan, Imam juga memperlihatkan pemilikannya verponding yang berupa tanah, tanah tersebut dulunya adalah milik pemerintahan kolonial Belanda. Terdapat 50 kepala keluarga yang tinggal didaerah ini dan semuanya juga memiliki verponding. Kejadian tersebut sangat membuat Imam dan warga yang lain merasa menyesal atas penggusuran yang berlangsung. Pada tahun lalu wali kota Jakarta sudah berjanji bahwa tidak aka nada penggusuran di daerah ini.
Sampai saat ini penggusuran yang terjadi dikawasan Rawajati masih terus berlangsung, beberapa alat berat pun sudah menghancurkan rumah. Kesedihan yang terpancar diwajah para warga pun menimbulkan kesedihan yang mendalam.
“Tahu tidak punya surat karena ini menyambung, dulu pembebasan ini adalah pabrik Kalibata, jika mau tuntut ini apartemen. Benar tahun lalu, akan tetapi nego tidak akan menggusur kata wali kota sendiri. Saksinya adalah anggota dewan komisi A namanya Pak Syarif dari Gerindra. Itu disaksikan para wakil rakyat kok”, jelasnya.