Kabar Nasional – Penantian 70 Tahun Warga NTT Demi Dapatkan Listrik
2 min read
Manisnya kemerdekaan serta pembangunan tampaknya tidak dirasakan seluruh warga Indonesia di daerah terpencil. Bahkan sampai republik Indonesia menginjak usia 70 tahun, sejumlah penduduk tetap dalam kondisi gelap gulita ketika malam datang karena ketidak adaan aliran listrik.
Inisiatif tersebut baru muncul pada tahun 2015 ini, PLN (Perusahaan Listrik Negara) daerah NTT (Nusa Tenggara Timur) mengatakan terdapat 9 daerah perbatasan serta pulau paling luar baru dapat dialiri listrik. Jaringan tersebut akan dinyalakan secara serentek bertepatan bersama dengan hari ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-70 pada 17 Agustus 2015 nanti.
9 wilayah paling luar dan juga perbatasan daerah NTT baru akan mendapatkan aliran listrik pada hari kemerdekaan Indonesia yaitu Amfoang Barat Laut, Amfoang Timur, Amfoang Barat Daya, Betun, Naikake, Rote Barat, Sabu Raijua dan Daerah pedalaman di Serta Atambua Barat, Kefemenanu.
“Saya dapat pastikan, 17 Agustus nanti, 9 wilaya perbatasan serta pulau paling jauh daerah NTT akan mendapatkan aliran listrik.”ungkap Donny Ocniza, Manajer PLN NTT, Selasa, 23 Juni 2015.
Donny mengatakan hal tersebut saat mendapat pertanyaan tentang kesanggupan PLN untuk memenuhi seluruh permintaan dari Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia yaitu Agustus nanti, seluruh wilayah daerah paling luar mendapatkan aliran listrik. Menurutnya, para petugas PLN tengah berada didaerah tersebut untuk memasang penerangan di daerah yang diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM sudah menyiapkan dana anggaran sebesar Rp. 1 T untuk membeli serta menyalurkan pembakit listrik tenaga diesel dengan skala yang cukup kecil yang akan didistribusikan ke sekitar 47 daerah terpencil Indonesia. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesesl) dengan skala kecil telah disediakan untuk 47 area perbatasan Indonesia tersebut memiliki kapasitas 60 MW (Megawatt). Nantinya, setiap area tersebut akan mendapatkan kapasitas yang tidak sama sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut masing-masing.
Sebab proyek tersebut dijamin tidak akan menambah beban PLN atas pemakaian bahan bakar. Karena penggunaan BBM untuk area terpencil akan diatur sesuai dengan surat keputusan Menteri.
