Kabar Nasional – Kelima Pelaku Skimming Berhasil Tertangkap Pihak Kepolisian
2 min read
Akhir-akhir ini kejahatan perbankan menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Para pelaku berusaha menguras habis uang yang ada dalam ATM dengan cara skimming. Setelah tertangkap, kebanyakan pelaku adalah warga negara asing (WNA). Tentu saja kejadian tersebut membuat pengguna ATM menjadi tidak tenang.
Kejahatan dengan metode skimming ini sudah tidak asing lagi. Saat banyaknya korban, membuat masyarakat menjadi khawatir, pasalnya uang yang ada di ATM tiba-tiba hilang dan tidak meninggalkan jejak. Kejadian tersebut membuat banyak orang merasa rugi dan takut untuk menggunakan ATM.
Para pelaku menggunakan skimming untuk mencuri data dari pita magnetik pada kartu ATM atau debit. Skimming tersebut adalah cara dimana pelaku mengkloning data dari magnetik srtripe yang ada dalam kartu ATM. Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil menangkap 3 pelaku yaitu WNA yang berasal dari Rumania, dan 1 WNA yang berasal dari Hungaria. Keempat pelaku tersebut adalah berinisial CAS (27), RK (27), IRL (28), FH (26). Tidak hanya itu saja, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Priyono juga mengatakan bahwa terdapat 1 WNI yang berinisial MK (30).
AKBP Aris Priyono menangkap kelima pelaku tersebut di tiga tempat yaitu Serpong, NTB dan Lombok. Tidak hanya menangkap pelaku, pihak kepolisian juga menyita barang bukti. Para pelaku melakukan kejahatan tersebut selama 1 tahun. Para pelaku WNA datang ke Indonesia memakai visa turis. Diduga para pelaku juga memiliki kelompok. Pihak kepolisian menemukan bukti bahwa para pelaku sudah berhasil menyebar skimming tersebut di kota-kota besar. Para pelaku juga membagi tiga bagian, yaitu pertama menyediakan alat skimming, kedua memasang alat skimming, dan yang ketiga bertugas mengambil uang.
Kejahatan dengan menggunakan skimming tersebut sudah berjalan dari Oktober 2017. Mereka sudah berhasil membobol 64 bank di Indonesia yaitu BRI, BNI, BCA, dan Bank Mandiri. Dengan adanya kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dengan pihak perbankan, para pelaku berhasil ditangkap. Dengan tertangkapnya para pelaku, pihak kepolisian juga berharap seluruh kelompoknya juga dapat tertangkap. Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia menjadi cemas ketika ingin melakukan transaksi.
