Kabar Nasional – Kabar Telur Palsu Hanya Hoaks
2 min read
Kabar mengenai telur palsu yang beredar saat ini membuat banyak masyarakat menjadi cemas. Namun, hingga detik ini Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Sri Hartati menjelaskan bahwa pihaknya belum memiliki rencana menggunakan jalur hukum berkaitan dengan masalah ini.
“Kami belum sejauh itu. Kami baru edukasi,” kata Sri Hartati ketika di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (20/03/2018).
Saat ini Sri Hartati berusaha menjelaskan kepada seluruh masyarakat bahwa tidak ada telur palsu yang beredar di pasaran.
“Edukasi dulu yang penting, karena tentu masyarakat itu tidak paham. Tidak tau yang sebenarnya,” ujarnya.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Direktur Usaha dan Pengembangan PD Pasar Jaya, Anugerah Esa, bahwa adanya kabar mengenai telur palsu yang beredar dikarenakan masyarakat tidak seluruhnya paham.
“Ini faktor knowledge ya. Pengetahuan. Yang melaporkan merasa yakin dia benar, yang dilaporkan,” katanya.
“Orang pasar kita, tahunya hanya penyewaan kios. Ditanya soal telur, itu 180 derajat dari core bisnis kita,” tambahnya.
Dengan adanya ketidak pahaman tersebut, masyarakat tidak hanya memerlukan edukasi tetapi juga adanya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya petugas pasar. “Ini bahan introspeksi juga untuk kami (PD Pasar Jaya). Kami akan develop lagi sumber daya manusia kami,” kata Esa.
Pihaknya juga berharap masyarakat harus lebih selektif ketika memposting apapun di media sosial. “Ini faktor knowledge dari yang lapor dan dilaporkan. Kita tahu masyarakat sekarang gemar mengabadikan. Kejadian apapun pasti diabadikan, jiwa jurnalistiknya pasti muncul,” katanya.
Berita mengenai telur palsu tersebut sebelumnya juga sudah dijelaskan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, bahwa berita tersebut tidak benar alias Hoaks. Amran juga berharap kepada seluruh masyarakat agar tidak memperluas berita mengenai telur palsu tersebut.
“Itu hoaks ya. Itu enggak benar. Jangan dibesar-besarkan. Jangan seperti beras plastik. Jangan seperti merica palsu,” kata Amran ketika di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin 19 Maret 2018.
Amrar juga mengharapkan masyarakat dapat menyaring terlebih dahulu ketika mendapatkan kabar yang belum pasti. Hal tersebut akan membuat panas di kalangan masyarakat lainnya.
