Kabar Mancanegara Terpanas – Korban Gelombang Panas di India Terus Bertambah

Seakan tiada henti memanggang kawasan Hindustan, gelombang panas di India semakin banyak meminta korban jiwa. Hampir 1.500 orang tewas hanya dalam tempo sepekan belakangan. Instalasi rumah sakit pun kebanjiran korban akibat gelombang panas tersebut. Hingga ratusan korban, yang mayoritas adalah warga miskin meninggal di tengah musim panas pada tiap tahun di India. Akan tetapi pada tahun ini angkanya menjadi sangat tinggi.

Pada negara bagian Andhra Pradesh, sebagai kawasan terparah akibat gelombang panas tersebut, sejumlah 1.020 orang meninggal semenjak 18 Mei yang lalu. Sementara pada negara bagian Telangana dengan suhunya yang menyentuh 48 derajat Celcius di akhir pekan kemarin, sejumlah 340 orang meninggal. Di tahun 2014 yang lalu, tercatat ada 31 orang tercatat meninggal dunia pada kawasan itu.

“Keadaan gelombang panas di 2015, hingga sejauh ini memang durasinya lebih singkat, akan tetapi jumlah korban jiwa tercatat jauh lebih banyak,” kata Arjuna Srinidhi selaku manajer program perubahan iklim pada kelompok untuk keperluan riset Centre for Science and Environment (CSE). RS New Delhi, kawasan dengan suhu udara 45 derajat Celcius, berusaha menampung pasien yang datangnya membludak. All India Institute of Medical Sciences, nampak antrean panjang para pasien di luaran rumah sakit milik pemerintah yang terbesar di kota New Delhi.

“Rumah sakit dijejali korban gelombang panas,” katapresiden Asosiasi Medis Delhi, Ajay Lekhi. “Pasien banyak mengeluhkan sakit kepala hebat juga merasa pusing. Selain itu, mereka juga memperlihatkan gejala mengigau,” sambungnya terkait gejala umum dehidrasi akut. Kebanyakan dari korban merupakan para pekerja bangunan, lansia dan gelandangan. Akibat dari gelombang panas tersebut, jalan raya pada New Delhi hingga meleleh. Demikian diberitakan oleh kantor berita AFP, pada Rabu (27/5/2015).

Pada kawasan New Delhi, Brahma Prakash Yadav, Direktur Departemen Meteorologi India mengatakan bahwa suhu tertinggi pada ibukota India tersebut akan tetap berkisar di sekitaran 45 derajat Celcius. “Suhu tertingi sepertinya tidak akan banyak turun. Akan tetapi, masih ada harapan pada 2 Juni sebab terdapat indikasi akan turunnya hujan,” kata Yadav.