Kabar Mancanegara Terkini – Peringatan 62 Tahun Gencatan Senjata Perang Korea

Dikabarkan bahwa kedua Korea yakni Korea Utara dan Selatan telah memperingati momen gencatan senjata ke-62 tahun di hari Senin (27/7). Hal ini sekaligus menandai berakhirnya Perang Korea yang tak lantas menyudahi perseteruan kedua negara. The Guardian memberitakan Pyongyang serta kota lainnya mengibarkan bendera Korut diiringi warga pada peringatan yang juga dihadiri presiden Kim Jong Un serta kalangan veteran Perang Korea.

Warga meletakkan bunga di depan patung Kim Il Sung, presiden pertama negara itu juga putranya, Kim Jong Il. Perang Korea selesai di 27 Juli 1953 dalam kesepakatan gencata senjata usai Korut dengan bekingnya China Rusia dengan Korsel dengan sekutu Barat usai berperang 3 tahun lamanya. Dalam pidatonya, Kim Jong Un menuding AS sebagai dalang di balik perang itu. Kim melanjutkan bahwa kini Korut sudah punya senjata nuklirnya sendiri dan tak bisa lagi diancam negara manapun.

“Sudah berakhir, masa dimana AS memeras kita menggunakan nuklir. Kini AS sudah bukan lagi ancaman bagi kita serta kita sudah menjadi sumber teror untuk mereka,” tegas Kim pada pidatonya. Korut memang menjadi 1 dari 9 negara bersenjata nuklir selain AS, Rusia, Inggris, Perancis, Pakistan, Israel, India dan Pakistan. Selain itu, Korut yang sering menguji coba rudalnya juga harus menerima tambahan sanksi serta embargo kepada negara tersebut.

Suara yang sangat berbeda terdengan dari Korea Selatan yang juga mengadakan acara bersama para veteran serta keluarga yang menjadi korban dalam Perang Korea. Pada pidatonya, PM Korsel, Hwang Kyi-ahn menyampaikan rasa penghargaannya bagi para veteran. “Pertumbuhan ekonomi Korsel tak pernah terbayangkan ketika gencatan senjata disepakati. Pengorbanan suci Anda sekalian sudah menjadi dasar untuk kemajuan Korea. Pemerintah Korea serta rakyat ingin memberikan segala yang terbaik atas segala pengorbanan Anda,” kata Hwang.

Acara tersebut juga dihadiri oleh 180 veteran perang asal 21 negara yang diutus PBB bagi Korsel. Mulai tahun 2013, otoritas Korsel juga menyampaikan penghargaannya atas batuan PBB pada perang itu.