Wed. Apr 12th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Studi Investigasi Tentang Fenomena Otak Bayi

2 min read

Banyak wanita hamil melaporkan penurunan kemampuan kognitif mereka selama kehamilan. Namun beberapa penelitian telah mempertanyakan fenomena semacam itu. Penelitian baru mencoba menyelesaikan kontroversi tersebut.

Secara kolektif, gejala ini dikenal sebagai fenomena “otak bayi”, atau lebih banyak bahasa sehari-hari, “momnesia.” Memiliki otak bayi bisa mengganggu kehidupan sehari-hari; banyak wanita telah melaporkan bahwa mereka kurang fasih dan koheren di tempat kerja, lupa janji temu atau tidak dapat kembali bekerja sama sekali karena gangguan kognitif ini.

Meskipun ada laporan ini, beberapa penelitian berpendapat bahwa fenomena otak bayi hanyalah mitos belaka. Meskipun masalah memori telah dilaporkan oleh sejumlah ibu hamil, hal ini lebih mungkin terjadi karena kelelahan umum daripada perubahan fungsi otak yang sebenarnya. Penelitian lain memastikan bahwa kehamilan mengubah otak hingga 2 tahun, dengan pengurangan masalah abu-abu otak terlihat pada pemindai otak.

Jadi, untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, para periset dari Deakin University di Victoria, Australia, melakukan meta-analisis terhadap 20 penelitian yang melaporkan hubungan antara kehamilan dan kognisi. Penulis pertama analisisnya adalah Sasha Davies, seorang Ph.D. kandidat di Deakin University, dan temuan tersebut dipublikasikan di Medical Journal of Australia.

Analisis yang dilakukan oleh Davies dan rekannya mencakup total 709 wanita hamil dan 521 kontrol yang tidak hamil. Studi tersebut meneliti fungsi kognitif umum, yang didefinisikan “mencakup berbagai proses, termasuk memori, perhatian, fungsi eksekutif, kecepatan pemrosesan, dan kemampuan verbal dan visuospatial.” Mereka juga menganalisis memori, perhatian, dan fungsi eksekutif – yang mengacu pada kemampuan untuk merencanakan, bergerak dengan fleksibilitas dari satu gagasan ke gagasan lainnya, memecahkan masalah, dan kekuatan abstraksi.

Davies dan tim menemukan bahwa “fungsi kognitif, ingatan, dan fungsi otak yang buruk secara signifikan lebih buruk pada kehamilan daripada pada wanita kontrol, terutama selama trimester ketiga.” “Perbedaan terutama berkembang selama trimester pertama, dan konsisten dengan temuan terbaru reduksi jangka panjang dalam volume materi abu-abu otak selama kehamilan,” tulis para penulis.

Penurunan kognitif ditemukan “antara trimester pertama dan kedua secara umum fungsi kognitif dan memori, tapi tidak antara trimester kedua dan ketiga,” mereka menjelaskan. Davies dan tim meminta penyelidikan lebih lanjut mengenai bagaimana perubahan kognitif ini mempengaruhi kehidupan ibu hamil setiap hari, dan mereka berhati-hati terhadap interpretasi hasil yang tergesa-gesa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *