Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Ganja Medis Tidak Akan Membantu Anak-Anak yang Sakit

2 min read

Sebuah tinjuaun baru menyarankan bahwa ganja medis tampaknya hanya memiliki janjiu yang terbatas untuk anak-anak dan remaja yang sakit. Ganja medis tersebut memang dapat membantu anak-anak melawan kanker dengan mual dan muntah akibat kemoterapi, dan ganja tersebut dapat mengendalikan kejang pada anak-anak yang mengalami epilepsi.

Peneliti studi, Dr. Shane Shucheng Wong, seorang psikiater di Massachusetts General Hospital di boston mengatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa ganja medis dapat membantu anak-anak dengan kondisi medis lainnya, seperti neuropatik, gangguan stress pasca trauma (PTSD) atau sindrom Tourette.

Ganja medis saat ini telah dilegalkan di 29 negara bagian di Amerika Serikat dan District of Columbia, yang membuatnya berpotensi untuk tersedia sebagai obat untuk anak-anak.

“Anak-anak dan remah secara legal dapat mengaskses ganja untuk kebutuhan medis jika mereka memiliki sertifikasi dari dokter dan dari wali sah mereka. Akibatnya, dokter dan keluarga benar-benar untuk perlu memahami apa yang kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui tentang ganja medis untuk membuat keputusan terbaik bagi kesehatan anak-anak,” kata Wong.

Sebuah tinjauan literatur medis mengungkapkan bahwa 21 studi yang secara langsung memeriksa potensi manfaat ganja medis untuk anak-anak dan remaja termasu enam studi tentang dampak dari ganja pada kemoterapi yang diinduksi mual dan munta, dan 11 penelitian tentang epilepsi.

Studi yang melibatkan kegunaan ganja medis tersebut dalam mengendalikan efek samping kemoterapi, empat diantaranya diacak, percobaan terkontrol menemukan bahwa ganja medis secara signifikan lebih baik dari pada obat nati mual.

Menurut peninjauan tersebut, ramuan memabukkan yang aktif pada ganja, THC tampaknya mengurangi mual dan muntah pada pasien anak-anak.

Sejak tahun 1985, dua obat yang disetujui oleh Foof and Drug Administration AS untuk mengobati efek kemoterapi yang merupakan bentuk THC sintesis. Obatnya adalah dronabinol (marinol) dan Nabilone (Cesament).

Studi epilesi, yang mencakup satu percobaan acak menunjukkan bahwa senyawa kimia lain dari ganja yang disebut cannabidiol (CBD) tampaknya mengurangi frekuensi kejang pada anak-anak dan remaha. CBD tidak menyebabkan keracunan.

Kajian tersebut dipublikasikan secara online pada tanggal 23 Oktober di jurnal Pediatrics.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *