Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Dapatkah Buah Dan Sayuran Melawan Hipertensi?

2 min read

Telah diketahui bahwa mengonsumsi terlalu banyak garam berpotensi meningkatkan tekanan darah. Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 4.000 orang dewasa, para ilmuwan mengungkapkan bahwa makanan yang kaya garam, terkait dengan tekanan darah rendah, (seperti buah dan sayuran) tidak mengimbangi efek peningkatan tekanan darah dari konsumsi terlalu banyak garam. Penulis penelitian Dr. Jeremiah Stamler (bekerja di Feinberg School of Medicine di Northwestern University di Chicago, IL) dan rekan baru-baru ini melaporkan hasilnya dalam jurnal Hypertension.

Tekanan darah tinggi terjadi saat kekuatan darah yang mendorong dinding arteri menjadi terlalu tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah serta meningkatkan resiko stroke dan penyakit jantung. Seseorang dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi jika tekanan darah sistoliknya (angka tertinggi yang mengukur tekanan darah saat jantung berdetak) adalah 130 milimeter merkuri (mmHg) atau lebih tinggi dan tekanan darah diastolik (angka terbawah yang mengukur tekanan darah di antara denyut jantung) adalah 80 mmHg atau lebih tinggi.

Mengonsumsi terlalu banyak garam dianggap sebagai faktor resiko utama untuk tekanan darah tinggi. Jadi, Pedoman Diet 2015-2020 untuk Amerika merekomendasikan agar kita membatasi asupan natrium tidak lebih dari 2.300 miligram atau sekitar satu sendok teh setiap hari. Organisasi kesehatan menyatakan bahwa makanan yang kaya buah dan sayuran dapat membantu menurunkan tekanan darah, namun diet semacam itu bisa melawan efek asupan garam yang tinggi? Tidak menurut Dr. Stamler dan rekannya.

Para peneliti menemukan temuan mereka dengan menganalisis data 4.680 pria dan wanita yang merupakan bagian dari Studi Internasional tentang Macro / Mikronutrien dan Tekanan Darah. Subjek berasal dari AS, Inggris, China, dan Jepang, dan mereka berusia antara 40 dan 59 tahun. Selama periode 4 hari, dua sampel urin diambil dari setiap subjek per hari. Ini diuji kadar natrium, juga potassium.

Kalium adalah mineral yang biasa ditemukan pada buah dan sayuran, termasuk sayuran hijau, brokoli, wortel dan labu. Selain itu, pada masing-masing 4 hari, peserta diminta untuk mengingat asupan makanan dan minuman mereka selama 24 jam terakhir. Tim menggunakan informasi ini untuk menghitung asupan lebih dari 80 nutrisi, termasuk lemak, protein, asam amino, vitamin dan mineral.Tekanan darah peserta juga diukur dua kali per hari selama masa studi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang memiliki sodium tinggi dalam makanan cenderung memiliki hipertensi dibandingkan mereka yang memiliki sodium rendah, terlepas dari asupan buah dan sayurannya.

Secara rinci, para ilmuwan menemukan bahwa setiap tambahan 118,7 milimol natrium dalam ekskresi urin selama 24 jam dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik 3,7 mmHg, bahkan setelah mengendalikan kadar kalium dan nutrisi penurun tekanan darah lainnya di air seni. Berdasarkan hasil ini, para peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi buah, sayuran dan biji-bijian dalam jumlah besar tidak akan mengimbangi efek negatif dari terlalu banyak garam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *