Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Bisakah Bermain Game Action Meningkatkan Kognisi?

2 min read

Tim psikolog yang dipimpin oleh University of Geneva di Swiss telah menganalisis data 15 tahun untuk menentukan bagaimana permainan video bertema aksi mempengaruhi kognisi. Inilah proses mental untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman melalui pemikiran, pengalaman dan indera. Hasilnya adalah peningkatan signifikan pada kemampuan kognitif orang-orang yang bermain action (perang atau penembak) video game, dibandingkan dengan mereka yang bermain game lainnya.

Daphn̩ Bavelier Рseorang profesor di Bagian Psikologi di Fakultas Psikologi dan Ilmu Pengetahuan Universitas Jenewa Рdan rekan-rekannya mengumpulkan semua data penting tentang permainan kognisi dan aksi dari tahun 2000 sampai 2015.

Tim menghabiskan satu tahun untuk menganalisis artikel, tesis dan abstrak konferensi yang menyusun data. Mereka juga menghubungi lebih dari 60 profesor dan meminta mereka untuk data yang tidak dipublikasikan terkait dengan dampak kognitif video game tindakan.

Secara keseluruhan, para peneliti melihat data pada 8.970 gamer dan non-gamer berusia antara 6 dan 40, semuanya mengambil bagian dalam tes psikometrik untuk mengevaluasi kemampuan kognitif mereka di laboratorium di seluruh dunia.

Meta-analisis pertama dari tim menemukan bahwa kognisi para gamer lebih unggul daripada non-gamer. Tapi ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan di benak peneliti.

“Kami perlu memikirkan profil gamer yang khas,” kata rekan penulis Benoit Bediou. “Apakah mereka memainkan permainan video tipe action karena mereka sudah memiliki keterampilan kognitif tertentu yang membuat mereka menjadi pemain yang baik? Atau, sebaliknya, apakah kemampuan kognitif mereka yang tinggi benar-benar dikembangkan dengan bermain game?” Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong meta-analisis kedua, yang berfokus pada 2.883 orang yang ikut serta dalam studi intervensi.

Dalam studi ini, gamer yang bermain maksimal 1 jam per minggu diuji kemampuan kognitif awal dan kemudian dibagi ke dalam kelompok yang memainkan game action atau game “kontrol”, seperti The Sims atau Tetris .

Dalam studi intervensi, kedua kelompok memainkan permainan mereka selama antara 8 dan 50 jam per minggu selama 12 minggu, sebelum menjalani tes kognitif untuk mendeteksi adanya perubahan dalam kemampuan kognitif mereka. Sekali lagi, hasilnya menunjukkan bahwa gamer yang bermain game action memiliki peningkatan kemampuan kognitif lebih besar daripada mereka yang bermain dalam game kontrol.

Para periset percaya bahwa meta-analisis ini membantu memperbaiki pemahaman ilmiah tentang plastisitas otak. Penulis juga menyarankan bahwa pengembang game dan ilmuwan harus terus menciptakan permainan khusus yang dirancang untuk meningkatkan kognisi spasial atau memperbaiki perhatian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *