Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Bagaimana Berkabung Berdampak Pada Sistem Kekebalan Tubuh Bagian 2

2 min read

Lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai bagaimana suasana berkabung dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh.

Secara khusus, mereka mengidentifikasi bahwa orang yang berduka mengalami peningkatan tingkat peradangan, kesalahan ekspresi gen sel imun, dan berkurangnya respons antibodi terhadap tantangan kekebalan tubuh.

Semua perubahan ini penting ketika mencoba memahami mengapa orang yang berduka memiliki risiko kematian yang lebih tinggi; misalnya, para ilmuwan sudah tahu bahwa peradangan kronis berperan dalam berbagai kondisi, termasuk obesitas , penyakit jantung , dan diabetes .

Para penulis juga menyimpulkan bahwa ada hubungan antara dampak psikologis berkabung – seperti kesedihan dan depresi – dan seberapa parah berkabung berdampak pada fungsi kekebalan tubuh.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 1994, misalnya, menemukan bahwa, secara keseluruhan, individu yang telah berduka tidak memiliki perbedaan signifikan dalam profil kekebalan tubuh mereka. Namun, mereka yang juga memenuhi kriteria diagnostik untuk depresi memiliki fungsi kekebalan tubuh yang terganggu.

Jenis penelitian ini penting; masih ada suasana misteri di sekitar topik, sehingga wawasan baru apa pun sangat penting. Para ilmuwan tahu bahwa kesedihan meningkatkan risiko kematian lebih awal, jadi memahami apa yang terjadi secara fisiologis dapat membantu memandu bagaimana dokter memperlakukan orang-orang ini di masa depan.

Penulis makalah lain, associate professor Mary-Frances O’Connor, menjelaskan bagaimana, “Suatu hari nanti, dokter mungkin dapat melacak perubahan imunitas pasien dan mencegah komplikasi medis setelah pengalaman yang sulit ini.”

Ketika ditanya tentang kontribusi yang diberikan makalah ini ke lapangan, O’Connor mengatakan:

“Tinjauan sistematis ini memberi para peneliti sumber daya untuk membaca semua penelitian itu di satu tempat, dengan perspektif modern tentang bagaimana lapangan telah berubah dan model visual untuk membantu memajukan bidang ini dengan cara yang lebih terorganisir.”

Meskipun jalur penyelidikan ini memiliki sejarah panjang, masih ada banyak celah yang para ilmuwan perlu isi dengan penelitian baru.

Seperti yang penulis jelaskan, ada kebutuhan besar untuk studi longitudinal yang besar; misalnya, jika para peneliti dapat menilai profil kekebalan seseorang sebelum kematian terjadi dan setelahnya, ini akan memberikan kedalaman informasi yang sangat dibutuhkan. Tentu saja, pendekatan ini membutuhkan banyak sumber daya.

Semoga ulasan ini akan memicu ketertarikan pada generasi peneliti berikutnya yang ditakdirkan untuk menangani topik ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *