Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Wartawan Reuters Didakwa di Bawah Undang-Undang Rahasia Resmi Pengadilan Myanmar

2 min read

Dua wartawan Reuters yang ditahan di Myanmar akan hadir di pengadilan pada hari Selasa (23/1). Ketika seorang hakim dapat meninjau kembali permintaan jaminan untuk pasangan yang dituduh melanggar Undang-Undang Rahasia Rahasia era kolonial negara itu.

Wa Lone, 31, dan Kyaw Soe Oo, 27, telah bekerja dalam liputan Reuters tentang sebuah krisis di negara bagian Rakhine, di mana sebuah tindakan keras tentara terhadap gerilyawan sejak akhir Agustus telah memicu pelecehan terhadap 688.000 Muslim Muslim Rohingya, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Para wartawan ditahan pada 12 Desember setelah mereka diundang untuk menemui petugas polisi saat makan malam di kota terbesar di negara itu, Yangon.

“Akan ada argumen untuk jaminan dari pengacara pembela dan jaksa,” kata Khin Maung Zaw, seorang pengacara yang mewakili kedua wartawan tersebut.

Penuntut sebelumnya telah mengajukan keberatan atas permohonan jaminan tersebut. Pengadilan kemudian akan mendengar bukti dari saksi polisi pertama, yang akan diperiksa silang oleh pengacara pembela, kata Khin Maung Zaw.

Kementerian Informasi telah mengutip polisi yang mengatakan bahwa kedua wartawan tersebut “ditangkap karena memiliki dokumen pemerintah penting dan rahasia yang berkaitan dengan Negara Bagian dan pasukan keamanan Rakhine”. Dikatakan bahwa mereka “memperoleh informasi secara tidak sah dengan maksud untuk membaginya dengan media asing”.

Presiden Reuters dan Pemimpin Redaksi Stephen J. Adler mengatakan bahwa keputusan pengadilan untuk mengajukan tuntutan adalah “serangan yang sepenuhnya tidak beralasan dan terang-terangan terhadap kebebasan pers”.

Pasangan ini terakhir muncul di pengadilan pada 10 Januari, ketika jaksa menuntut tuduhan terhadap mereka di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi, yang menjalani hukuman penjara maksimum 14 tahun. Para wartawan telah memberi tahu keluarga mereka bahwa mereka ditangkap segera setelah menyerahkan beberapa dokumen di sebuah restoran oleh dua polisi yang belum mereka temui sebelumnya.

Pejabat pemerintah dari beberapa negara besar dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Kanada, serta pejabat tinggi U.N., telah meminta agar wartawan dibebaskan. Mantan Presiden AS Bill Clinton telah menyerukan agar segera dibebaskannya para jurnalis tersebut. Kedua wartawan tersebut dituduh berdasarkan Bagian 3.1 (c) dari Undang-Undang Rahasia Resmi, yang dimulai pada tahun 1923 ketika Myanmar, yang kemudian dikenal sebagai Burma, adalah sebuah provinsi di Inggris India.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *