Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Warga Palestina Tidak Lagi Menerima AS Sebagai Mediator

2 min read

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, secara resmi menyatakan bahwa orang-orang Palestina tidak akan lagi menerima AS sebagai mediator dalam proses perdamaian Timur Tengah. Menyusul pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dalam pernyataan publik terkuatnya sejak pengumuman Trump pekan lalu, Abbas menyebut langkah tersebut sebagai “kejahatan” yang mengancam perdamaian dunia. Dia menuntut PBB mengambil alih proses perdamaian karena Washington tidak lagi “fit” untuk tugas tersebut.

Abbas berbicara pada pertemuan Organisasi Kerjasama Islam di Istanbul yang diselenggarakan dengan terburu-buru, di mana para anggota diminta untuk mengakui sebuah negara Palestina di tengah kutukan yang kuat dari AS dan Israel.

“Yerusalem dan akan selamanya menjadi ibu kota negara Palestina,” Abbas mengatakan kepada delegasi. “Kami tidak menerima peran Amerika Serikat dalam proses politik mulai sekarang. Karena itu benar-benar bias terhadap Israel.”

Juga pada pertemuan tersebut adalah Raja Abdullah dari Yordania, presiden Lebanon, Michel Aoun, emir Qatar dan Kuwait, dan presiden Iran, Hassan Rouhani, yang meminta semua negara Muslim untuk bersatu untuk membela hak-hak Palestina.

KTT tersebut dibuka oleh presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang memandang dirinya sebagai juara perjuangan Palestina. Dia berharap bisa menyatukan pemimpin Muslim di belakang sebuah pernyataan akhir yang sulit dari pertemuan tersebut.

Erdogan meminta percepatan pengakuan Palestina oleh institusi internasional, mengecam langkah AS tersebut sebagai “garis merah” yang tidak sah dan provokatif bagi umat Islam, dan menggambarkan Israel sebagai negara yang menduduki dan “teror”.

Sebagai tanda keretakan dalam persatuan negara-negara Muslim – dan mencerminkan ketegangan yang lebih luas di wilayah ini – Arab Saudi dan Mesir diwakili pada tingkat yang relatif junior, dan duduk di bangku belakang dalam persidangan.

Dalam komentar yang ditujukan untuk Arab Saudi, Rouhani mengatakan satu-satunya alasan Trump berani mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah karena beberapa di wilayah tersebut berusaha untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Komentar Rouhani – dan keunggulan negara-negara yang lebih dekat ke Iran di puncak – menunjukkan ada risiko bahwa isu perdebatan Yerusalem akan tersedot dalam konfrontasi yang semakin meningkat antara Riyadh dan Teheran.

Sebagian besar bahasa pada hari Rabu pagi bergema yang digunakan dalam pertemuan Liga Arab darurat di Kairo pada akhir pekan, ketika para menteri luar negeri Arab menuntut agar AS membatalkan keputusan Trump.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *