Kabar Internasional – Wakil Presiden Catalan Sebut Kemerdekaan Menyisakan Pilihan

Wakil Presiden Catalonia telah memperingatkan Spanyol bahwa keputusannya untuk memberlakukan peraturan langsung telah membuat separatis tidak memiliki pilihan. Hal ini menimbulkan pengecualian untuk memulai pembentukan negara bagian Catalan yang berdaulat, meningkatkan spekulasi bahwa deklarasi kemerdekaan sepihak dapat dibuat dalam kurun waktu 48 jam ke depan.

Oriol Junqueras mengatakan bahwa desakan dari pemerintah pusat untuk menggunakan konstitusi Spanyol untuk menangguhkan otonomi daerah telah memaksa tangan merka yang ingin melepaskan diri dari Spanyol.

Junqueras mengatakan kepada Associated Press bahwa parti sayap kiri Republik bagian dari koalisi yang memerintah di Catalonia akan bekerja untuk membangun sebuah republik karena mereka mengerti bahwa ada mandat demokratis untuk mendirikan sebuah republik semacam itu.

Dia menekankan bahwa dia hanya berbicara untuk partainya dan bukan pemerintah Catalan, namun menambahkan: “Kami juga mengerti bahwa pemerintahan Spanyol tidak memberi kami pilihan lain selain membela hak-hak sipil dan hak warga negera melalui alat terbaik yang intitusi kami miliki.”

Ucapannya tersebut muncul selang beberapa jam setelah presiden Catalan, Carles Puigdemont menolak undangan untuk tampil di hadapan senat Spanyol untuk membela tawaran pemerintahnya untuk kemerdekaan karena majelis tinggi parlemen Spanyol bersiap untuk menyetujui rencana untuk mencabut kekuasaanya.

Seorang juru bicara pemerintahan Catalan mengatakan bahwa Puigdemont tidak akan menghadiri senat tersebut karena pemerintah Spanyol telah menjelaskan bahwa hal itu akan terus berlanjut tanpa memperhatikan langkah-langkahnya untuk menangguhkan perekonomian daerah berdasarkan pasal 155 Konstitusi Spanyol.

Dia mengatakan bahwa Pyugdemont tidak berniat untuk menghadiri sesi senat kembali pada hari Jumat (27/10) besok.

Pembicara parlemen Catalan, Carme Forcadell, juga mengatakan kepada anggota parlemen daerah sidang pleno penting hari Kamis (26/10) di mana Puigdemont berada di bawah tekanan untuk membuat deklarasi kemerdekaan sepihak, telah didorong kembali pada sore harinya.

Laporan pada hari Rabu (15/10) tersebut mengatakan bahwa beberapa anggota koalisi presiden Catalan masih mendesaknya untuk mengakhiri kebuntuan dengan memanggil pemilihan umum kepala daerah, sementara yang lainnya mendesaknya untuk menyatakan kemerdekan, sebuah langkah yang sejauh ini dia tolak.

Junqueras menolak seruhan pemilihan cepat, dengan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi sesuatu yang salah, untuk meninggalkan mandat demokratis yang mereka dapatkan dari warga negara.