Kabar Internasional – Turki Peringatkan Pasukan Pro-Damaskus

Turki memperingatkan pada hari Rabu (21/2) bahwa pasukan pro-Damaskus akan menghadapi “konsekuensi serius”. Hal ini karena mereka memasuki wilayah Afrin di Suriah untuk membantu pejuang Kurdi mengusir serangan Turki.

Kedatangan mereka menimbulkan momok eskalasi yang lebih luas di medan tempur utara Suriah, yang mencakup tentara Suriah, yang bersekutu dengan milisi yang terkait dengan Iran, pasukan Kurdi, pemberontak, pasukan Turki, dan pasukan Rusia dan Amerika. Milisi YPG Kurdi Suriah mengatakan bahwa pesawat-pesawat Turki membom sebuah kota di Afrin dan pertempuran berkecamuk di lapangan pada hari Rabu (21/2). Turki meluncurkan serangannya bulan lalu untuk mengusir YPG, yang dianggap mengancam di sepanjang perbatasannya.

Pasukan paramiliter lainnya selaras dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pergi ke Afrin pada hari Rabu (21/2), media pemerintah mengatakan. Juru bicara Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, baku tembak telah memaksa konvoi sebelumnya mundur. “Setiap langkah oleh rezim (Suriah) atau elemen lain ke arah ini pasti akan memiliki konsekuensi serius,” kata Ibrahim Kalin dalam sebuah konferensi pers.

Seorang komandan dalam persekutuan yang bertempur bersama Damaskus dalam perang tujuh tahun Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan pro-pemerintah di Afrin telah membalas tembakan setelah pemberontak yang didukung oleh Turki menyerang mereka pada Selasa (20/2) malam. Sebuah konfrontasi baru, yang mengadu tentara Turki secara langsung melawan pasukan pro-Assad, selanjutnya akan mengacak jaringan persekutuan dan persaingan yang telah berlangsung di Suriah utara.

Erdogan telah menggambarkan pejuang pro-pemerintah karena milisi Muslim Syiah bertindak secara independen dan memperingatkan mereka akan membayar harga yang mahal. Kalin mengatakan Turki tidak melakukan pembicaraan langsung dengan pemerintah Suriah, namun pesannya ke Damaskus secara tidak langsung disampaikan.

“Pasukan Suriah yang masuk dan masih masuk akan berada di lokasi yang sesuai untuk mengusir tentara pendudukan Turki,” kata Rezan Hedo, seorang penasihat media YPG.

Mereka akan ditempatkan di dekat perbatasan Turki, kata YPG. Komandan pro-Assad mengatakan bahwa Rusia telah melakukan intervensi untuk “menunda masuknya” pasukan tentara Suriah, dan dengan demikian “pasukan rakyat” bersekutu dengan persenjataan berat malah pergi.