Kabar Internasional – Trump Pangkas Lebih Dari $ 200 juta Bantuan AS ke Palestina
2 min read
Amerika Serikat memotong lebih dari $ 200 juta bantuan kepada Palestina, Departemen Luar Negeri mengatakan pada hari Jumat, di tengah hubungan memburuk dengan kepemimpinan Palestina.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan tanpa merinci bahwa dana tersebut, yang awalnya direncanakan untuk program-program di Tepi Barat dan Gaza, akan membahas “proyek-proyek prioritas tinggi di tempat lain.”
“Kami telah melakukan peninjauan bantuan AS kepada Otoritas Palestina dan di Tepi Barat dan Gaza untuk memastikan dana ini dihabiskan sesuai dengan kepentingan nasional AS dan memberikan nilai kepada pembayar pajak AS,” kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan.
“Sebagai hasil dari tinjauan itu, pada arah presiden, kami akan mengalihkan lebih dari $ 200 juta dalam Dana Pendukung Ekonomi FY2017 yang semula direncanakan untuk program di Tepi Barat dan Gaza.”
Ditanya di mana uang itu akan diarahkan dan apakah akan pergi ke proyek-proyek Palestina lainnya, pejabat Departemen Luar Negeri lainnya mengatakan: “Kami akan bekerja dengan Kongres untuk mengalihkan dana ini ke prioritas kebijakan lainnya.”
Kedua pejabat berbicara dengan syarat anonim.
Pengumuman itu datang pada saat kepemimpinan Palestina telah membuat marah Gedung Putih dengan memboikot upaya perdamaiannya sejak Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan di sana, membalikkan dekade kebijakan AS.
Status Yerusalem – rumah bagi situs-situs yang suci bagi agama-agama Muslim, Yahudi, dan Kristen – adalah salah satu hambatan terbesar bagi perjanjian damai antara Israel dan Palestina.
Palestina mengklaim Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara merdeka yang mereka cari. Israel mengatakan Jerusalem adalah ibukotanya yang abadi dan tak terpisahkan.
Menantu dan penasehat senior Trump, Jared Kushner memimpin upaya untuk membuat rencana perdamaian yang dimaksudkan untuk memulai negosiasi antara Israel dan Palestina untuk mengakhiri konflik selama beberapa dekade. Keputusan tentang kapan inisiatif akan diluncurkan belum dibuat.
Departemen Luar Negeri mengutip kelompok militan Hamas yang mengendalikan Gaza sebagai bagian dari pembenarannya untuk merealokasi dana tersebut. Amerika Serikat dan Israel menunjuk Hamas sebagai kelompok teroris.
Keputusan itu hampir pasti memperburuk situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Lebih dari 2 juta orang Palestina dikemas ke Jalur Gaza, yang menderita kesulitan ekonomi yang dalam.
