Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Terdakwa Dalang Serangan Benghazi Tidak Terbukti Bersalah Melakukan Pembunuhan

2 min read

Seorang militan dituduh mendalangi serangan tahun 2012 di pos terdepan AS di Benghazi, Libya. Di mana serangan tersebut membunuh duta besar AS dan tiga orang Amerika lainnya telah dihukum karena tuduhan terkait terorisme namun tidak terbukti melakukan pembunuhan.

Jaksa mengatakan Ahmed Abu Khattala mengatur serangan mematikan tersebut, yang memicu sebuah badai politik di Washington dan digunakan oleh penentang Hillary Clinton selama kampanye presiden AS tahun lalu. Pria berusia 46 tahun tersebut mengaku tidak bersalah atas dakwaan tersebut dan pengacaranya berusaha untuk mengambil celah bukti selama persidangan.

Juri federal di Washington membahas selama lima hari sebelum memberikan vonis campurannya, membebaskan Khattala dari empat tuduhan di atas terhadap dia. Dia ditemukan tidak bersalah atas tuduhan yang paling serius, termasuk pembunuhan, dan akan terhindar dari hukuman seumur hidup, namun masih bisa menghadapi hukuman 60 tahun penjara.

Duta Besar AS, Chris Stevens tewas dalam serangan tersebut, yang dimulai pada 11 September 2012, bersama dengan Sean Patrick Smith, seorang petugas manajemen informasi departemen negara bagian. Hampir delapan jam kemudian di sebuah kompleks CIA di dekatnya, dua orang Amerika, petugas keamanan kontrak Tyrone Woods dan Glen Doherty, meninggal dalam serangan mortir.

Insiden Benghazi memiliki konsekuensi politik yang luas, dengan orang-orang Republik yang menuduh pemerintahan Barack Obama sengaja menyesatkan publik dan membungkam para penyelenggara kongres, meskipun para pejabat membantah melakukan kesalahan.

Partai Republik berulang kali menuduh Clinton, yang saat itu sekretaris negara, tidak berbuat cukup untuk melindungi kompleks diplomatik tersebut. Masalahnya membuat dia sepanjang tahun lalu, di mana dia mendapatkan kekalahan oleh Donald Trump.

Selama persidangan, yang dibuka pada 2 Oktober, asisten jaksa agung John Crabb menegaskan bahwa Khattala membenci Amerika dengan sepenuh hati.

Crabb mengatakan hal ini menyebabkan dia mengarahkan serangan yang ditujukan untuk membunuh personil dan merampok peta dan properti lainnya dari misi AS di Benghazi, di mana dia kemudian dengan penuh kemenangan diarak di sekitar lokasi yang membawa sebuah AK-47. Kemudian, menurut Crabb, terdakwa di dalam di apartemennya dengan mengatakan: “Saya menyerang kedutaan Amerika” dan akan membunuh lebih banyak orang Amerika pada malam itu jika orang lain tidak melakukan intervensi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *