Kabar Internasional – Tentara Tembak Mati Terduka Teroris Di Stasiun

Terduga teroris telah ditembak mati oleh personil militer di salah satu stasiun kereta utama di Brussels pada hari Selasa (20/6) malam waktu setempat. Insiden tersebut terjadi setelah pihak kepolisian melaporkan sebauh ledakan kecil di area tersebut.

Petugas percaya bahwa pria terduga teroris tersebut mengenakan sabuk berbahan peledak dan saksi mata di Brussels Central Station melaporkan bahwa dirinya mendengar pelaku sempat meneriakkan takbir dan berkata “Tuhan Maha Kuasa” menggunakan bahasa arab sebelum ledakan kecil terjadi. Pihak kepolisian segera melaporkan bahwa situasi tersebut telah berhasil dikendalikan.

“Hal ini terbukti sebagai sebuah serangan terorisme. Pelaku telah berhasil dinetralisasikan oleh personil militer yang berada di lokasi kejadian segera setelah ledakan terjadi. Pelaku sendiri telah tewas,” kata juru bicara kejaksaan federal, Eric Van Der Sypt.

Van Der Sypt mengatakan bahwa petugas yang berwenang masih belum mengetahui identitas dari terduga teroris tersebut. Dan menambahkan bahwa tidak ada korban dalam insiden serangan tersebut.

Nicolas Van Herrewegen, seorang petugas sortir kereta api yang tengah berada di dalam stasiun ketika insiden terjadi mengatakan: “Saya tengah berada di loteng tengah, ketika seseorang berteriak dan dia kemudian meneriakkan takbir serta meledakkan troli.”

“Saya berada di balik dinding ketika ledakan terjadi. Saya sempat tiarap dan memerintahkan kolega saya untuk mengevakuasi semua orang. Terduga pelaku masih berada di sana setelah ledakan itu, dan kami tidak melihat dirinya,” tambahnya.

“Itu adalah ledakan yang tidak terlalu besar, namum dampak yang ditimbulkan cukup kuat. Semua orang berlarian menyelamatkan diri,” kata Van Herrewegen.

Berdasarkan surat kabar cetak Belgia, La Libre, pria tersebut memicu perangkat bom, setelah dirinya menarik perhatian para pengunjung dan tentara yang tengah berpatroli di wilayah tersebut. Setelah insiden, yang terjadi pada pukul 8:30 malam waktu setempat pada hari Selasa (20/6), stasiun kereta api dan lokasi pemukiman di area tersebut termasuk Grand Palace, telah dievakuasi setelah polisi memasang garis keamanan di sekitar area.

Pusat Krisis Pemerintahan Belgia mengatakan bahwa tim khusus penjinak bom telah dikerahkan ek lokasi kejadian dan mendapatkan kesempatan untuk mengontrol ledakan.