Kabar Internasional – Sedikitnya 225 Orang Tewas Dalam Bencana Gempa Di Meksiko

Petugas dan relawan darurat menggali melalui puin-puing dengan tangan kosong mereka untuk mencari korban yang selamat. Setelah gempa yang kuat melanda Meksiko tengah pada hari Selasa (19/9), yang meruntuhkakn puluhan bangunan dan menewaskan sedikitnya 225 orang.

Gempa berskala 7,1, yang paling mematikan yang melanda negara ini sejak 1995, terjadi tak lama setelah pukul 1 siang waktu setempat, menyebabkan guncangan keras dan berkepanjanngan, yang meratakan bangunan dan melemparkan reruntuhan batu bata ke jalan-jalan, menghancurkan mobil, dan orang-orang di ibukota Mexico City dan area di sekitarnya.

Saat matahari terbit pada hari Rabu (20/9), regu penyelamat yang dilengkapi alat pemotong dan anjing pelacak terus berebut untuk menjangkau orang-orang yang selamat yang tengah terjebak di dalam reruntuhan kantor, sekolah, blok apartemen di tengah serunya debu dan sirine yang meraung. Pemadaman listrik meninggalkan sebaian besar ibukota berada dalam kegelapan, banyak orang menghabiskan waktunya di luar ruangan, masih merasa khawatir atas bencana susulan.

Ini adalah gempa terbesar keuda yang pernah melanda Meksiko dalam dua minggu dan terjadi pada saat peringatan gempa pada tahun 1985, yang menewaskan 5.000 orang dan menghancurkan 10.000 rumah.

Gempat tersebut tampaknya jgua telah memicu letusan gunung berapi Popocatepetl Meksiko. Gubernur Puebla, Jose Antonio Gali mengatakan bahwa di Atzitzihuacan di lereng gunung berapi, sebuah geraja runtuh selama misa, menewaskan 15 orang.

Pihak yang berwenang mengatakan bahwa setidaknya 54 orang tewas di negara bagian Marelos, dengan 30 orang tewas di Mexico City, 26 orang di negara bagian Puebla dan sembilan orang di negara bagian Mexico, yang berbatasan dengan ibukota.

Juru bicara pendidikan publik, Javier Trevino, mengatakan bahwa 21 anak-anak dan empat orang dewasa meninggal di sekolah Enrique Rebsamen yang runtuh, menurut media setempat. Organisasi berita online Animal Politico melaporkan setidaknya 30 anak masih terjebak di dalam reruntuhan sekolah tersebut, menurut otoritas Mexico City.

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, mengunjungi lokasi terjadinya bencana pada hari Selasa (19/9) malam dan segera disambut oleh para orang tua yang putus asa, yang mengatakan kepadanya bahwa anak-anak mereka masih menghilang.