Kabar Internasional – Rouhani Mencomooh Sanksi Baru Karena Dianggap Tidak Berguna

Presiden Iran telah menanggapi dengan menentang sanksi terbaru yang diberlakukan oleh AS, dengan mengatakan mereka menunjukkan itu berbohong tentang menginginkan dialog.

Hassan Rouhani mengatakan tindakan terhadap pemimpin tertinggi Iran yang diungkapkan oleh Presiden Donald Trump pada hari Senin akan “tidak berguna” dan mengecam rencana AS untuk menargetkan menteri luar negerinya.

Langkah itu menunjukkan Gedung Putih “terbelakang mental”, kata Rouhani.

Trump mengatakan dia merespons “perilaku agresif” baru-baru ini oleh Iran.

Pekan lalu, pasukan Iran menembak jatuh pesawat pengintai AS yang mereka katakan telah melanggar wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz. AS bersikeras pesawat itu terbang di atas perairan internasional.

AS juga menuduh Iran berada di belakang dua set ledakan yang merusak enam kapal tanker minyak di kawasan itu , yang melaluinya seperlima dari minyak dunia lewat setiap hari. Iran telah menolak tuduhan itu.

Ketegangan antara kedua negara terus meningkat sejak Mei 2018, ketika Trump meninggalkan perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia, dan mulai menerapkan kembali sanksi untuk memaksa Iran menegosiasikan kembali perjanjian itu.

Bulan lalu, Iran mengurangi beberapa komitmennya berdasarkan kesepakatan, termasuk jumlah uranium yang diperkaya rendah yang diizinkan untuk ditimbun, setelah Trump mengakhiri pembebasan dari sanksi sekunder AS untuk negara-negara yang masih membeli minyak Iran.

Trump mengatakan langkah-langkah itu akan menyangkal Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kantornya, dan mereka yang berafiliasi erat dengannya, akses ke sumber daya keuangan utama dan dukungan.

“Pemimpin tertinggi Iran adalah orang yang pada akhirnya bertanggung jawab atas perilaku bermusuhan rezim. Dia dihormati di negaranya. Kantornya mengawasi instrumen paling brutal rezim, termasuk Korps Pengawal Revolusi Islam,” katanya kepada wartawan di Kantor Oval .

Beberapa analis mengatakan sanksi itu sebagian besar simbolis, meskipun departemen keuangan AS mengatakan tindakan itu akan mengunci aset miliaran dolar.

Departemen keuangan mengatakan mereka juga menjatuhkan sanksi pada delapan komandan senior angkatan laut, angkatan udara, dan pasukan darat IRGC , termasuk kepala unit angkatan udara yang menurut AS telah memerintahkan penembakan drone.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif – yang merupakan negosiator utama negara itu mengenai kesepakatan nuklir – akan menjadi sasaran akhir pekan ini, tambahnya.

Terlepas dari ketegangan saat ini, Trump menegaskan dia bersedia untuk memulai negosiasi pada perjanjian nuklir baru yang juga akan melihat Iran setuju untuk mengekang program rudal balistik dan mengakhiri apa yang dia sebut kegiatan “memfitnah” di Timur Tengah.

“Jika mereka tidak mau, itu juga baik-baik saja. Tapi kami akan senang bisa melakukannya. Dan, jujur saja, mereka mungkin segera melakukannya,” katanya.