Kabar Internasional – Ratusan Orang Tewas Akibat Gempa di Perbatasan Irak-Iran
2 min read
Lebih dari 130 orang telah terbunuh di Iran dan Irak setelah gempa berkekuatan 7,3 skala richter melanda wilayah perbatasan antara kedua negara. Saat tim penyelamat meningkatkan usaha sepanjang malam untuk menemukan orang-orang yang terjebak dalam bangunan yang roboh, wakil gubernur provinsi Kermanshah Iran di perbatasan Irak mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa setidaknya 129 orang tewas dan jumlah korban kemungkinan akan terus meningkat.
“Masih ada orang-orang yang tertimbun reruntuhan. Kami berharap jumlah korban tewas dan luka tidak akan naik terlalu banyak, tapi kami pastikan akan naik, “kata Mojtaba Nikkerdar.
Lebih dari 60 korban berada di kota Sarpol-e Zahab, sekitar 15 km dari perbatasan. Pejabat di Irak melaporkan bahwa setidaknya enam orang telah meninggal dan 50 lainnya cedera.
Survei Geologi AS mengatakan bahwa gempa tersebut berkekuatan besar 7,3 skala richter, sementara seorang pejabat meteorologi Irak menempatkan besarnya pada 6,5 skala richter dengan pusat gempa berada di Penjwin di provinsi Sulaimaniyah di wilayah Kurdistan yang dekat dengan perbatasan utama dengan Iran.
Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 09.20 waktu setempat pada hari Minggu (12/11), dengan getaran hampir mencapai 350km jauhnya di Baghdad dan sejauh wilayah tenggara Turki. Listrik terputus di beberapa kota di Iran dan Irak, dan kekhawatiran akan gempa susulan membuat ribuan orang di kedua negara keluar ke jalan-jalan dan taman dalam cuaca dingin.
“Malam telah membuat sulit bagi helikopter untuk terbang ke daerah-daerah yang terkena dampak dan beberapa jalan juga terputus. Kami khawatir dengan desa-desa terpencil,” kata menteri dalam negeri Iran, Abdolreza Rahmani Fazli yang mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah.
Banyak rumah di daerah pedesaan di provinsi ini terbuat dari batu bata lumpur dan diketahui mudah runtuh di daerah rawan gempa.
Di sisi Irak, kerusakan paling luas terjadi di kota Darbandikhan, 75km timur kota Sulaimaniyah di wilayah semi-otonom Kurdistan, di mana walikota mengatakan kepada AFP bahwa empat orang telah meninggal dunia.
Menteri Kesehatan Kurdi Rekawt Hama Rasheed mengatakan pada Reuters bahwa situasi di Darbandikhan “sangat kritis”. Rumah sakit utama di distrik itu rusak parah dan tidak memiliki aliran listrik, sehingga orang-orang yang terluka dibawa ke Sulaimaniyah untuk mendapatkan perawatan.
