Kabar Internasional – Ratu Elizabeth Puji Niat Baik dan Rasa Hormat Dalam Pesan Natal

Ratu Elizabeth Inggris akan mengatakan dalam pesan Natalnya bahwa pesan perdamaian dan niat baik festival perlu diperhatikan sebanyak sebelumnya. Dan orang-orang harus saling menghormati bahkan ketika mereka memiliki perbedaan yang paling dalam. Menurut kutipan yang dirilis oleh Istana Buckingham pada hari Senin (24/12), raja berusia 92 tahun itu juga akan berbicara tentang keluarga dan persahabatan setelah setahun di mana cucunya Pangeran Harry menikah dengan aktris kelahiran AS Meghan Markle.

Sepanjang rekornya 66 tahun di atas takhta, ratu telah menghindari berkomentar di depan umum tentang masalah internasional yang kontroversial atau masalah politik partai, dan kutipan tidak menyebutkan kunjungan pada bulan Juli oleh Presiden AS Donald Trump atau gejolak atas keberangkatan Inggris dari Eropa Persatuan. Tetapi berbicara tentang kelahiran Yesus, dia akan berkata: “Saya percaya pesan perdamaiannya di bumi dan niat baik untuk semua tidak pernah ketinggalan zaman. Itu bisa diperhatikan oleh semua orang; itu sangat dibutuhkan seperti biasa. “

“Bahkan dengan perbedaan yang paling dalam, memperlakukan orang lain dengan hormat dan sebagai sesama manusia selalu merupakan langkah yang baik menuju pemahaman yang lebih besar.”

Sebelum meninggalkan Inggris untuk pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump melanggar protokol kerajaan Inggris dengan secara terbuka mengungkapkan rincian percakapannya dengan sang ratu tentang kompleksitas Brexit, sebuah masalah yang telah memecah belah bangsa. Perjalanan Trump ke Inggris ditandai oleh protes publik dan diturunkan dari kunjungan kenegaraan penuh yang diusulkan Perdana Menteri Theresa May. Namun, dia minum teh dengan ratu di Windsor Castle. Trump kemudian menggambarkan raja, yang telah bertemu 12 presiden AS, sebagai “wanita luar biasa”, yang keduanya “tajam” dan “cantik”.

Dia telah menunjukkan sedikit tanda melambat pada tahun lalu, di mana pernikahan Harry dan Meghan menandai langkah kerajaan lain menuju modernitas. Dengan upacara yang memadukan ritual Inggris kuno dengan budaya Afrika-Amerika.

“Melalui banyak perubahan yang saya lihat selama bertahun-tahun, iman, keluarga, dan persahabatan tidak hanya konstan bagi saya tetapi juga sumber kenyamanan dan kepastian pribadi,” katanya.

Cucu lainnya, Puteri Eugenie, juga menikah tahun ini dan cucu buyut keenam dan ketujuh sang ratu lahir, sementara ia membuat penampilan debutnya di barisan depan sebuah peragaan busana. Dia juga memimpin upeti Inggris dan Persemakmuran kepada para prajurit Perang Dunia Satu pada seratus tahun penandatanganan Gencatan Senjata yang berakhir pada tahun 1918.