Kabar Internasional – Putri Kerajaan Spanyol Dibebaskan Dalam Sidang Penggelapan Pajak

Putri Kerajaan Spanyol, Cristina, adik dari Raja Felipe VI, telah dibersihkan dari tuduhan membantu suaminya untuk menghindari pajak. Setelah proses sidang selama satu tahun yang telah terlanjur mencoreng nama baik citra keluarga kerajaan dan telah melakukan upaya untuk meredakan kekhawatiran publik atas tindakan korupsi di tingkat tertinggi dari masyarakat Spanyol.

Suaminya, Inaki Urdangarin, telah didakwa dengan hukuman selama enam tahun dan tiga bulan kurungan penjara dan didenda dengan lebih dari 500.000 euro setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan termasuk penggelapan, penipuan, dan penggelapan pajak.

Cristina yang saat ini berusia 51 tahun adalah anggota kerajaan pertama yang menghadapi tuduhan kriminal sejak restorasi Monarki Spanyol pada tahun 1975 dan terancam akan mendekam di dalam penjara selama delapan tahun jika dia terbukti bersalah. Selain dibebaskan dari tuduhan, dia juga telah diperintahkan untuk membayar denda sebesar 265.000 euro atas kewajiban warga sipil keuntungan, meskipun dia tidak secara langsung dan tidak sadar dari tindakan yang dilakukan oleh suaminya.

Putri dan suaminya tersebut berada di antara 18 terdakwa lainnya yang menghadapi total 89 tuduhan yang dimulai dari penipuan dan pencucian uang untuk perdagangan terhadap pengaruh mereka di pemerintahan.

Urdangarin, seorang pria berusia 49 tahun adalah pengusaha dan mantan pemain bola tangan Olimpiade, telah dituduh mengambil keuntungan dari koneksi dirinya dengan kerjaan untuk memenangkan kontrak publik di bidang olahraga dan acara lainnya dan kemudian menyedot dana untuk membiayai gaya hidup mewah dirinya.

Kasus ini di gelar di Palma de Mallorca, ibukota daerah Spanyol di Kepulauan Balearic, karena banyak dari penawaran bisnis yang dilakukan oleh Urdangarin berada dalam penyelidikan yang terkait dengan pulau-pulau tersebut.

Baik Cristina maupun suaminya telah mendatangi pengadilan pada hari Jumat (17/2) untuk mendengar vonis persidangan.

Urdangarin dan mantan mitra bisnisnya, Diego Torres dituduh telah menggelapkan uang sekitar 6 juta euro dari uang publik yang dibayarkan kepada organisasi non profit milik mereka, Noos Institute, untuk mengatur acara. Torres sendiri telah mendapatkan hukuman penjara selama delapan tahun.