Kabar Internasional – PM Selandia Baru Larang Orang Asing Membeli Rumah

orang asing membeli rumah yang ada akan dimulai pada awal tahun 2018. Namun pembatasan tersebut tidak berlaku bagi orang Australia. Ardern berkampanye dalam pemilihan Selandia Baru baru-baru ini untuk membatasi pembeli asing untuk mengurangi permintaan, sementara negara tersebut menangani apa yang dikatakan Partai Buruhnya adalah krisis perumahan yang belum terselesaikan oleh pemerintah sebelumnya.

“Kami bertekad untuk mempermudah “Kiwi” membeli rumah pertama mereka, jadi kami menghentikan spekulan asing untuk membeli rumah dan menaikkan harga. “Kiwi” tidak boleh kalah seperti ini, “kata Ardern dalam sebuah pernyataan email, menggunakan istilah sehari-hari untuk orang Selandia Baru.

Krisis perumahan yang sensitif secara politis telah melihat kenaikan harga lebih dari 50 persen secara nasional dalam dekade terakhir. Di kota Auckland, harga hampir dua kali lipat pada periode tersebut. Bank sentral melihat kenaikan harga yang cepat sebagai risiko ekonomi utama. Larangan tersebut tidak berlaku untuk orang Australia, kata Ardern, mengingat orang-orang Selandia Baru dibebaskan dari pembatasan kepemilikan rumah di negara tetangga Australia, di mana banyak orang Selandia Baru tinggal.

Ardern mengatakan kepada wartawan bahwa undang-undang akan diperkenalkan di parlemen pada 25 Desember. Pembatasan itu dilacak dengan cepat sehingga Buruh tidak perlu melakukan negosiasi ulang mengenai ketentuan investasi asing dalam kesepakatan Trans Pacific Partnership (TPP), setelah serangkaian perundingan panjang untuk menghidupkan kembali kesepakatan tersebut sejak Amerika Serikat menarik diri pada bulan Januari.

TPP saat ini membutuhkan 11 negara anggotanya untuk memberi perlakuan yang sama kepada penduduk asing terhadap penduduk setempat kecuali ada pengecualian khusus. Selandia Baru tidak memiliki alasan untuk melarang investasi luar negeri di perumahan secara langsung, namun Undang-undang investasi luar negerinya dibebaskan dari kesepakatan perdagangan.

Ardern mengatakan bahwa Selandia Baru malah fokus pada menegosiasikan kembali peraturan yang memungkinkan investor untuk menuntut negara-negara anggota yang termasuk dalam TPP, meskipun dia mengakui akan sulit untuk mendapatkan perubahan besar pada akhir negosiasi.

Beberapa angka pemerintah menunjukkan jumlah penjualan rumah termasuk orang asing hanya sekitar 3 persen, meskipun tenaga kerja telah mengkritik data tersebut dan mengatakan bahwa mereka mengecualikan banyak jenis pemilik, termasuk mereka yang membeli properti melalui kepercayaan.