Kabar Internasional – Perundingan Pompeo dengan Korea Utara Ditunda, Tetapi Korea Selatan Sebut KTT Kim-Trump Tetap Berjalan

Sebuah pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan pejabat Korea Utara yang ditetapkan untuk Kamis (8/11) di New York telah ditunda, kata Departemen Luar Negeri AS. Tetapi Korea Selatan mengatakan penundaan itu tidak akan menggagalkan Korea Utara-AS kedua. puncak.

Pompeo telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior Korea Utara Kim Yong Chol, berharap untuk membuka jalan bagi KTT kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan membuat kemajuan dalam denuklirisasi. Pertemuan itu akan dijadwal ulang “ketika jadwal masing-masing mengizinkan”, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu (7/11).

“Percakapan berkelanjutan terus berlangsung,” katanya dalam sebuah pernyataan tanpa merinci. “Amerika Serikat tetap fokus pada pemenuhan komitmen yang disepakati oleh Presiden Trump dan Ketua Kim di KTT Singapura pada bulan Juni.”

Kim dan Trump berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi pada pertemuan Juni, tetapi kesepakatan itu tidak spesifik. Negosiasi telah membuat kemajuan kecil sejak, dengan Utara gagal memenuhi tuntutan AS untuk tindakan yang tidak dapat diubah untuk meninggalkan program senjata yang berpotensi mengancam Amerika Serikat.

“Kami tidak percaya bahwa penundaan itu berarti Korea Utara-AS. KTT tidak akan terjadi atau momentum untuk KTT telah hilang, ”kata juru bicara kepresidenan Korea Selatan Kim Eui-kyeom.

Seorang pejabat senior kementerian luar negeri Korea Selatan mengatakan bahwa meskipun penjadwalan ulang itu disesalkan, tidak perlu “terlalu memikirkan penundaan”.

“Saya pikir kita harus melihatnya sebagai bagian dari proses mencapai denuklirisasi lengkap dan mendirikan rezim perdamaian,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu kepada wartawan.

Partai Republik Trump kehilangan kendali atas Dewan Perwakilan AS pada hari Selasa (6/11) setelah Partai Demokrat mengendarai gelombang ketidakpuasan dengan kepresidenannya pada pemilihan jangka menengah AS. Sementara Republik mempertahankan kontrol Senat, Demokrat sekarang memiliki kesempatan untuk memblokir agenda Trump dan membuka pemerintahannya untuk pengawasan yang ketat.

Beberapa analis menyarankan Trump yang secara domestik lemah dapat mempengaruhi kebijakan luar negerinya dan menguji langkah diplomatik Korea Utara. Demokrat mengatakan mereka bertekad untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang pertemuan antara Trump dan Pompeo dan Kim, khawatir bahwa Trump begitu bersemangat untuk membuat “banyak” bahwa dia akan memberi Kim terlalu banyak dengan sedikit imbalan.