Sat. Apr 15th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Penduduk Jepang Etnis Korea yang Setia pada Pyongyang Memandang KTT akan Bawa Kedamaian

2 min read

Warga etnis Korea di Jepang yang setia kepada Pyongyang berharap pertemuan minggu depan AS-Korea Utara yang bersejarah akan membantu membawa rekonsiliasi di semenanjung Korea. Dan memperjelas status hukum mereka yang suram. Optimisme mereka telah terbangun setelah pertemuan puncak para pemimpin Korea Utara dan Selatan bulan April dan menjelang pertemuan Selasa depan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura.

“Saya pikir reunifikasi adalah sesuatu di masa depan, terutama dengan semua sanksi” di Korea Utara, kata Paeng Yu Na, 17 tahun, yang menghadiri salah satu dari sekitar 60 sekolah di seluruh Jepang yang berafiliasi dengan Korea Utara.

“Tapi sekarang terasa lebih dekat,” kata Paeng, yang mengenakan pakaian tradisional Korea bersama teman-teman sekelasnya, meskipun tidak di luar tembok sekolah untuk menghindari serangan dari nasionalis sayap kanan.

Paeng adalah salah satu minoritas “zainichi”, kelompok etnis terbesar di Jepang, keturunan Korea yang pindah atau dibawa ke negara itu selama penjajahannya di penjajahan dari tahun 1910 hingga 1945. Selama bertahun-tahun, banyak etnis Korea telah memilih kewarganegaraan Jepang, sementara yang lain telah mengambil kewarganegaraan Korea Selatan, dengan total sekitar 450.000. Namun komunitas yang lebih kecil dari sekitar 30.000 orang tetap setia kepada Pyongyang, terjebak di zona abu-abu legal dengan tempat tinggal permanen tetapi tidak ada kewarganegaraan hukum, karena negara-negara itu kurang memiliki hubungan diplomatik.

Lahir dan dibesarkan di Jepang, paling sedikit berbeda dari rekan-rekan Jepang di permukaan, berbicara bahasa dengan lancar dan sering menikahi orang Jepang. Tetapi banyak yang mengalami diskriminasi, dengan pasang surut dan politik internasional yang membayangi hidup mereka. Peluang kerja bagi warga Korea pro-Pyongyang sangat terbatas pada perusahaan-perusahaan yang dijalankan oleh anggota komunitas mereka, termasuk klub malam, restoran barbekyu dan pachinko pinball parlors.

Sekitar 90.000 pada kenyataannya memilih untuk pergi ke Korea Utara antara tahun 1959 dan 1984, terpikat oleh slogan “Mari kembali ke tanah air!” Angka-angka itu jatuh pada tahun 1980-an sebagai cerita tentang penyebaran kemiskinan Utara. Yang lain mendukung Utara dengan pengiriman uang tunai yang stabil dan dengan membawa barang-barang di feri yang sesekali melakukan perjalanan antara kedua negara sampai pengetatan sanksi melarang panggilan pelabuhannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *