Kabar Internasional – Pence Sebut Trump akan Bertemu Kim pada 2019

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan pada hari Kamis (15/11) bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di tahun baru. Tetapi tidak akan mengulangi kesalahan masa lalu yang memungkinkan janji-janji akan dipatahkan pada janji untuk mengakhiri program senjata. Amerika Serikat dan Korea Utara telah membahas pertemuan kedua antara para pemimpin mereka untuk menindaklanjuti pertemuan puncak di Singapura bulan Juni dan meletakkan dasar untuk mengakhiri kebuntuan nuklir antara musuh lama.

“Rencananya sedang berlangsung. Kami percaya bahwa KTT kemungkinan akan terjadi setelah tanggal 1 tahun tetapi kapan dan di mana itu masih dikerjakan, ”kata Pence kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

“Kami tidak ingin mengulangi kesalahan yang sebelumnya dilakukan oleh pemerintahan, secara jujur ​​di kedua partai politik, telah dilakukan selama beberapa dekade terakhir ketika janji-janji dibuat, sanksi dicabut, dukungan ekonomi datang dan kemudian janji-janji dilanggar.”

Pence dan Moon bertemu di sela-sela pertemuan puncak Asia-Pasifik yang diselenggarakan oleh Singapura. Sebuah think tank AS mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah mengidentifikasi setidaknya 13 dari sekitar 20 basis rudal aktif yang dideklarasikan di Korea Utara, menggarisbawahi tantangan bagi negosiator Amerika yang berharap untuk membujuk Kim agar menghentikan program senjatanya.

Korea Utara telah menandatangani perjanjian dengan kekuatan regional pada tahun 1994 dan pada tahun 2005 untuk membongkar program nuklirnya dengan imbalan keuntungan ekonomi dan imbalan diplomatik, tetapi kesepakatan itu gagal setelah Pyongyang secara diam-diam terus mengejar pembangunan senjata pemusnah massal. Dengan sedikit kemajuan dalam negosiasi sejak KTT Juni dan pertemuan tingkat tinggi baru-baru ini dibatalkan, Trump mengatakan minggu lalu dia sekarang “tidak terburu-buru” tetapi masih ingin bertemu dengan Kim untuk kedua kalinya.

Para pejabat AS telah mengatakan sanksi memaksa Korea Utara ke meja perundingan dan bersumpah untuk tetap menekan sampai denuklirisasi lengkap. Tetapi Korea Utara telah mengakui terobosan nuklir dan misilnya untuk memberikannya kedudukan untuk memenuhi kekuatan terbesar dunia.

Pence mengatakan, Bulan setuju untuk bekerja erat dengan Amerika Serikat menuju KTT AS-Korea Utara kedua, sementara Washington mempertahankan kampanye “tekanan maksimum” dengan menjaga sanksi terhadap Pyongyang. Ditanya apakah China, yang telah menjadi penyumbang ekonomi utama Korea Utara, melakukan cukup untuk mempertahankan tekanan sanksi, Pence mengatakan bahwa Beijing telah melakukan lebih dari yang pernah mereka lakukan sebelumnya dan Trump berterima kasih untuk itu.