Wed. Apr 12th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pemilihan Suara Ulang Kenya Diboikot oleh Pemimpin Oposisi

2 min read

Warga Kenya telah mulai meberikan suara dalam sebuah pemungutan suara ulang yang telah memolarisasi negara tersebut. Dan kemungkinan akan diperdebatkan dengan sengit karena tidak ada pemimpin oposisi, Raila Odinga, yang memilih untuk memboikot pemungutan suara tersebut.

Berbeda sekali dengan pemilihan umum pertama, yang oleh pengadialn tertinggi dibatalkan pada bulan lalu, banyak TPS di kubu Odinga hanya melihat segelintir pemilih. Di pemukiman kumuh Kibera di Nairobi, kawat yang kusut dan jalanan yang hangus menandai titik-titik di mana terjadi kekerasan sporadis dalam semalam.

Polisi menembakkan gas air mata ke arah pendukung oposisi yang mencoba memasang barikade di depan sebuah tempat pemungutan suara, mendorong mereka untuk memberikan lemparan batu ke arah petugas tersebtu. Pemandangan serupa kembali terulang di kota-kota bagian barat di Migori, Siaya dan Teluk Homa.

Pemilihan tersebut merupakan tindakan terakhir dari sebuah drama politik yang kacau yang dimulai saat pengadilan tertinggi membatalkan kemenangan Presiden Uhuruj Kenyatta dalam pemilihan yang digelar pada tanggal 8 Agustus yang lalu. Ini mengutip penyimpangan dan kesalahan manajemen oleh Komisi Pemiliha Umum dan Batas Independen (IEOP).

Kenyatta hampir memastikan kemenangan setelah veteran Odinga mengundurkan diri, dengan alasan kekhawatiran bahwa poling akan dirusak oleh kekurangan yang sama yang membuat pemungutan suara bulan Agustus dibatalkan.

Boikot tersebut, di lingkungan politik yang sengit ditandai dengan kekerasan dan intimidasi, kemungkinan akan menodai kredibilitas kemenangan Kenyatta dan membuka hasilnya untuk pertempuran hukum lebih lanjut.

Hilda Nyaga, wakil ketua perwira di tempat pemungutan suara di Ground Kibera mengatakan bahwa dia telah melihat kurang dari 50 pemilik sejak puku; 6 pagi. “Terakhir kali pemungutan suara dapat terlihat antrian yang sangat panjang, namun saat ini sangat sepi,” katanya.

Bertentangan dengan harapan, persiapan telah berjalan lancara untuk pemilihan dan timnya memiliki semua peralatan yang diperlukan. Pejabat pemilihan lainnya, bagaimanapun mengatakan telah terjadi gelombang pengunduran diri rekan kerja yang bekerja di ekitar Kibera pada hari Rabu (25/10) setelah mendapatkan ancaman dan intimidasi. Sekitar seperempat dari 180 petuga pemilihan yang bekerja di Kibera telah mengundurkan diri dalam beberapa hari yang lalu sebelum pemungutan ulang digelar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *