Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pemerintahan Myanmar Tuduh Relawan Kemanusiaan Bantu Teroris

2 min read

Pemerintahan Aung San Suu Kyi telah menuduh pekerja bantuan kemanusiaan internasional membantu terorisme. Sebuah klaim yang telah memicu ketakutan akan keselamatan mereka dan telah dikutuk karena sangat tidak bertanggung jawab.

Kantor penasihat negara mengatakan telah mengetahui bahwa staf bantuan internasional telah berpartisipasi saat para teroris ekstrimis mengepung sebuah desa di negara bagian Rakhine, dan menambahkan bahwa pihaknya akan menyelidiki klaim tersebut.

Kantor tersebut, yang dipimpin oleh Suu Kyi yang merupakan pemimpin di facto di negara tersebut, juga mengirimkan foto program biskuit yang merupakan program dari PBB, yang menurutnya ditemukan pada tanggal 30 Juli di kamp tempat para teroris berlindung.

Pernyataan pemerintahan tersebut muncul pada saat sentimen anti-Muslim, yang dipicu oleh pemimpin agama garis keras di Myanmar mayoritas yang menuduh badan-badan PBB, dengan sedikit bukit, telah membuat dukungan terhadap sebuah faksi militan Islam.

Menghadapi klaim kejahatan terhadap kemanusiaan atas serangan tentara terhadap minoritas Muslim Rohingyam pemerintah Suu Kyi telah berusaha secara ketat membatasai akses terhadap Rakhine untuk kelompok bantuan dan media sementara secara terbuka telah mendeskreditkan mereka.

“Mengingat situasi di lapangan, PBB di Myanmar telah memutuskan untuk sementara mengalihkan staf non kritis dari Maungdaw,” kata seorang juru bicara PBB yang mengatakan kekadap kota tersebut di Rakhine, tanpa menjelaskan informasi lebih jauh.

Seorang reporter lokal di kota Buthidaun mengatakan bahwa dia melihat hampir sekitar 100 petugas bantuan pergi dengan kapal cepat setelah pernyataan tersebut dimuat di Facebook pada hari Minggu (27/8) akhir pekan yang lalu.

Matthew Smith, direktur eksekutif hak pembebasan nirlaba hak asasi manusia, mengatakan bahwa pernyataan anti-pekerja bantuan dari kantor Suu Kyi sangat tidak bertanggung jawab, berbahaya dan berpotensi mematikan.

“Propaganda peradangan Suu Kyi memicu sentimen anti-Rohingya dan anti pekerja bantuan pada saat dia harus melakukan segalanya dengan kekuatannya untuk menanamkan ketenangan dan mempromosikan hak asasi manusia,” ujar Smith.

Pada awal bulan ini, PBB memperingatakan pekerja bantuan di Rakhine tentang meningkatnya permusuhan, yang mengarah pada kemungkinan kerusuhan sipil yang meningkat dan kemungkinan demonstrasi melawan organisasi non-pemerintah internasional (LSM Internasional). Kantor bantuan sendiri sempat digeledah pada kerusuhan tahun 2014 silam di inukota negara bagian, Sittwe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *