Kabar Internasional – Pemberontak Kolombia Harus Membebaskan Para Tentara yang Diculik

Kelompok pemberontak ELN Marxis harus membebaskan sembilan sandera dan menghentikan semua kegiatan kriminal jika benar-benar menginginkan kesepakatan damai, kata Presiden Kolombia yang baru, Ivan Duque, pada hari Jumat.

Tentara Pembebasan Nasional (ELN), yang telah dalam pembicaraan damai dengan pemerintah selama 17 bulan, menahan empat tentara, tiga polisi dan dua warga sipil yang merupakan kontraktor untuk angkatan bersenjata.

“Sebagai presiden Kolombia, saya tidak akan menerima bahwa mereka mengintimidasi kami dengan penculikan atau penculikan itu menjadi mekanisme untuk memeras negara Kolombia,” kata Duque, yang berkuasa Selasa, dalam kunjungan ke kota pelabuhan Tumaco.

“Jika ELN memiliki keinginan yang sebenarnya untuk demobilisasi, perlucutan senjata, dan reintegrasi, mereka harus membebaskan mereka yang diculik dengan cepat, tanpa syarat,” tambah Duque.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke situs webnya pada hari Jumat, kelompok gerilya mengatakan mereka bekerja untuk membebaskan mereka yang diculik dan bahwa baik pemerintah Duque dan Komite Internasional Palang Merah, yang biasanya bertindak sebagai pihak netral untuk memfasilitasi penyanderaan, menerima .

Untuk menyelesaikan rilisan itu akan perlu untuk menyetujui satu set protokol, pernyataan ELN ditambahkan.

“Kami berharap bahwa operasi tentara negara yang terjadi di daerah penahanan tidak membahayakan nyawa mereka yang ditahan atau dimaksudkan untuk melakukan penyelamatan dengan paksa,” kata pemberontak.

Tiga polisi, seorang tentara dan dua warga sipil diculik delapan hari yang lalu di provinsi Choco barat, sementara tiga tentara ditangkap pekan ini di provinsi Arauca timur.

Pemerintah dan ELN gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata pada akhir putaran pembicaraan keenam mereka pada perundingan damai di Havana pekan lalu.

Kolombia telah berperang dengan 1.500 anggota ELN, yang didirikan oleh para imam Katolik radikal, sejak 1964.

Duque mengatakan dia tidak akan melanjutkan negosiasi jika kelompok itu tidak menghentikan aktivitas kriminal seperti perdagangan narkoba dan memindahkan pasukannya ke wilayah wilayah tertentu.

Konflik Kolombia antara pemerintah, kelompok pemberontak, paramiliter dan geng kejahatan telah berlangsung lebih dari 50 tahun, menewaskan sedikitnya 260.000 orang dan menggusur jutaan orang.