Kabar Internasional – Pasukan Pro-Pemerintah Suriah Masuki Afrin untuk Bantu Kurdi Lawan Turki

Pasukan pemerintah pro-Suriah memasuki wilayah Afrika, barat laut Suriah pada hari Selasa (20/2). Hal ini untuk membantu seorang milisi Kurdi di sana guna menangkis serangan Turki, juga meningkatkan prospek terjadinya konflik yang lebih luas.

Segera setelah konvoi pejuang milisi – melambai-lambaikan bendera Suriah dan mengacungkan senjata – memasuki Afrin, media pemerintah Suriah melaporkan bahwa Turki telah menargetkan mereka dengan tembakan. Konfrontasi tersebut menempatkan tentara Turki dan sekutu kelompok pemberontak Syiria secara langsung melawan aliansi militer yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, yang selanjutnya mengacak-acak medan perang Suriah barat yang sudah berantakan.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menggambarkan konvoi tersebut terdiri dari “teroris” yang bertindak secara independen. Dia mengatakan bahwa tembakan artileri Turki telah memaksanya untuk mundur, meskipun milisi Kurdi menolak ini.

Seorang komandan dalam aliansi militer pro-Assad mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan tersebut telah kembali setelah mendapat serangan, namun kemudian melanjutkan kemajuan mereka dan sekarang berada di Afrin. Televisi Suriah sebelumnya telah menunjukkan kelompok pejuang yang melewati sebuah pos pemeriksaan yang menanggung lencana pasukan keamanan Kurdi, beberapa meneriakkan “satu Syria, satu Syria”, dan melaju lebih jauh ke Afrin.

Serangan Ankara bulan bulan April ditujukan untuk menggerakkan milisi YPG Kurdi, yang dilihatnya sebagai ancaman keamanan besar di perbatasannya, dari Afrin. YPG memuji kedatangan pasukan pro-pemerintah – termasuk milisi yang bersekutu dengan Assad tapi bukan tentara Suriah sendiri – dan mengatakan bahwa mereka mengerahkan di sepanjang garis depan yang menghadap perbatasan Turki.

Hal itu membuat tidak disebutkan kesepakatan bahwa seorang pejabat Kurdi mengatakan pada hari Minggu telah menyerang dengan pemerintah Assad untuk tentara Suriah sendiri untuk masuk Afrin. Erdogan mengatakan bahwa dia sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani, pendukung internasional utama Assad, untuk memblokir dukungan pemerintah Suriah terhadap pejuang YPG.

Komandan aliansi pro-Assad mengatakan Rusia telah melakukan intervensi untuk “menunda masuknya sejumlah besar tentara Suriah” ke Afrin. Erdogan menggambarkan para pejuang pro-pemerintah yang datang ke bantuan YPG sebagai milisi Syiah, dan mengatakan bahwa mereka akan membayar harga yang mahal.