Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Para Wartawan Reuters ‘Ungkapkan Kebenaran’, Mantan Guru Mengatakan Pada Pengadilan Myanmar

2 min read

Pengadilan Myanmar mendengar saksi-saksi meringankan pada hari Senin (6/8) dan menjamin integritas dari dua wartawan Reuters yang dituduh memperoleh dokumen rahasia negara. Dan akan mendengar argumen terakhir dalam dua minggu, ketika persidangan dianggap sebagai ujian kebebasan pers dilanjutkan.

Kyaw Soe Oo, 28, dan Wa Lone, 32, menghadapi hingga 14 tahun penjara karena diduga melanggar Myanmar era kolonial Official Secrets Act. Keduanya telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan telah mengatakan kepada pengadilan bagaimana mereka “terperangkap” oleh petugas polisi yang menanam dokumen pada mereka.  Selama sesi Senin (6/8), mantan guru mereka Ye Naing Moe, direktur Sekolah Jurnalistik Yangon, memuji kedua wartawan itu sebagai mahasiswa yang ingin tahu dan luar biasa yang telah memenangkan banyak penghargaan untuk cerita yang berfokus pada masalah sosial yang kurang beruntung dan sosial.

“Kami belum melihat cerita apa pun yang mereka tulis yang telah melanggar etika media,” katanya, menjelaskan bahwa sekolah memantau pekerjaan mantan mahasiswanya.

“Saya percaya bahwa Wa Lone dan Kyaw Soe Oo dilakukan peran paling penting dari wartawan yang mengungkapkan kebenaran,” kata Ye Naing Moe. “Menemukan cacat, masalah dan mengungkapkannya dengan cara yang positif memberikan kesempatan untuk memperbaiki hal-hal dan itu menguntungkan masyarakat dan negara.”

Saksi kedua, Thant Zin Soe, telah bekerja dengan Wa Lone di sebuah badan amal yang membagikan bantuan kemanusiaan kepada para korban bencana alam dan menggambarkannya sebagai orang yang secara konsisten beretika, dan “jijik dengan korupsi”. Pada saat penangkapan mereka pada bulan Desember, para wartawan telah menyelidiki pembunuhan 10 Muslim Rohingya di desa Inn Din di negara bagian Rakhine, Myanmar barat. Pembunuhan itu terjadi selama tindakan keras militer yang dikatakan oleh badan-badan PBB yang mengirim 700.000 orang yang melarikan diri ke Bangladesh.

Jaksa penuntut Moe Thu Aung mempertanyakan para saksi apakah mereka bisa tahu apa niat para terdakwa ketika mereka melaporkan dan apakah mereka percaya para wartawan akan berperilaku tidak etis. Dia menolak berkomentar setelah persidangan. Persidangan telah menangkap perhatian global dan telah datang untuk dilihat sebagai ujian kebebasan pers dan reformasi dalam demokrasi yang masih muda, di mana militer masih memiliki pengaruh yang cukup besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *