Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Militan Islam Terperangkap Di Sudut Kota Yang Terkepung

2 min read

Gerilyawan Islam yang bersembunyi di sebuah kota di selatan Filipina terpojok dan tidak melakukan serangan segencar terdahulu. Pihak mmiliter Filipina mengatakan demikian pada hari Kamis (22/6) setelah pertempuran selama lima pekan untuk menguasai kota Marawi.

Meskipun ada tanda-tanda bahwa gerilyawan saat ini berada di tempat persembunyian, pemerintah Asia Tenggara mengkhawatirkan bahwa pengepungan tersebut bisa menjadi pendahuluan untuk melakukan kekerasan lebih lanjut karena kelompok negara Islam ultra radikal yang mencoba untuk membangun pijakan di wilayah mereka.

Diserang pada sebuah serangan pada tanggal 23 Mei di Marawi, Filipina, Indonesia, Malaysia dan Filipina telah meluncurkan patroli bersama untuk mengendalikan pergerakan militan di wilayah kepulauan mereka dan menteri luar negeri mereka berkumpul di Manila pada hari Kamis (22/6) untuk melakukan pembicaraan.

Malaysia khawatir bahwa militan yang dipecat dari Kota Marawi oleh pertempuran tersebut mungkin akan mencoba untuk menyeberang dari Filipina ke negara bagian timur dari Sabah.

“Kami khawatir mereka bisa masuk ke negera lain dengan menyamarkan diri sebagai imigran gelap atau nelayan asing,” kata Kepala Komando Keamanan Sabah Timur, Wan Abdul Bari Wan Abdul Khalid, menurut kantor berita negara Bernama.

Dikatakan Esscom telah membuat daftar yang diinginkan yang mencakup dua militan yang mempelopori usaha untuk menguasai Marawi.

Mereka adalah pemimpin kelompok Abu Sayyaf Isnilon Hapilon, yang diproklamirkan oleh Negara Islam tahunlalu sebagai emir Asia Tenggara dan Abdullah Maute, yang pengikurnya menyumbang sejumlah 400-500 pejuang yang diperkirakan menguasai sebagian kota. Membunuh orang-orang Kristen dan membawa puluhan sandera sipil.

Pertempuran di Marawi pecah pada tanggal 23 Mei yang lalu. Juru bicara militer Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera mengatakan pada hari Kamis (22/6) bahwa jumlah militan yang berada di Marawi telah menyusut menjadi sedikit di atas 100 orang.

Letnan Kolonel Christopher Tampus mengatakan bahwa Wilayah mereka telah dikurangi menjadi hanya 1 kilometer persegi. Tentara Tampus menghalangi rute pelarian melintasi jembatan yang membentang di sebelah barat militan.

“Pasukan kami datang dari timur dan Utara dan kami mencoba untuk menghalangi tiga jembatan yang ada,” katanya. Tampus mengatakan kepada wartawa bahwa militan masih menggunakan penembak jitu yang menembaki situs strategis di sekolah, masjid dan bom rakitan yang menghambat kemajuan pasuka Filipina saat mereka melakukan serangan dari rumah ke rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *