Kabar Internasional – Mesin Detektor Logam Dilepas Dari Tempat Suci Di Yerusalem

Israel telah mengumumkan akan menghapus detektor logam yang kontroversial dari pintu masuk ke kompleks sensitif yang terdapat masjid al-Aqsa. Pengumuman larut malam oleh kantor perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu, dirancang untuk mengakhiri krisis di tempat suci tersebut, dengan sempat terjadi bentrokan yang telah menewaskan tujuh orang.

Pelepasan deterktor logam tersebut tampaknya merupakan bagian dari kesepakatan yang melihat pemulangan kembali diplomat Israel dari Yordania, termasuk seorang petugas keamanan kedutaan yang pernah melakukan penembakan fatal terhadap dua orang Yordania pada hari Minggu (23/7) malam waktu setempat.

Pernyataan singkat tersebut mengatakan bahwa kabinet keamanan Israel, yang bertemu pada hari Senin (24/7) malam waktu setempat telah menerima rekomendasi dari semua badan keamanan untuk memasukkan tindakan pengamanan berdasarkan teknologi maju, dan tindakan lainnya, bukan detektor logam untuk menjamin keamanan pengunjung dan peziarah di Kota Tua dan di Bukit Bait Suci.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa di bahwa rencana polisi Israel akan memperkuat kehadiran mereka di sekitar tempat suci tersebut. Tapi itu tidak mengatakan kapan detektor logam itu akan dilepas atau apa yang menggantikannya. Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa kamera beresolusi tinggi yang mampu mendeteksi benda tersebumbunyi akan menjadi alternatifnya.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Israel akan meningkatkan kekuatan di wilayah tersebut sampai rencananya diimplementasikan, menunjukkan bahwa hal itu bisa memakan waktu selama enam bulan. Tanda-tanda upaya untuk menyelesaikan krisis tersebut terjadi saat Raja Yordania, Abdullah berbicara melalui telepon dengan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengenani detektor logam.

Pengumuman tersebut menyusul sebuah peringatan dari utusan Timur Tengah PBB tentang bahaya membiarkan krisis di lokasi keagamaan berlanjut sampai dia pada hari Jumat tanpa sebuah resolusi.

“Sangat penting bahwa solusi terhadap krisis saat ini dapat ditemukan pada hari Jumat (28/7) minggu ini,” kata Nickolay Mladenov, setelah memberikan briefing kepada dewan keamanan PBB, yang bertemu di bali pintu tertentu pada hari Senin (24/7) kemarin.

“Bahaya di lapangan akan meningkat jika kita melewati siklus ibadah di hari Jumat yang lain tanpa resolusi untuk krisis saat ini, peristiwa peringatan di Yerusalem timur tidak terlokalisasi namun mempengaruhi jutaan orang, jika tidak akan berpengaruh terhadap milyaran orang di seluruh dunia,” pungkasnya.