Kabar Internasional – Mayat Dua Investigator PBB Ditemukan Di Desa di Kongo

Penduduk desa di Republik Demokratik Kongo telah menemukan  dua mayat dua petugas investigasi dari PBB dan penerjemah mereka yang dilaporkan hilang. Mereka dilaporkan menghilang pada bulan ini di area yang telah mengalami peningkatan dalam tindakan kekerasan.

Michael Sharp, seorang warga Amerika Serikat, dan Zaidan Catalan, warga dari negara Swedia, telah berada dalam satu tim ahli pemantauan sanksi yang dikenakan kepada rezim Kongo oleh dewan keamanan PBB ketika mereka dilaporkan menghilang di provinsi Kasai Tengah.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh pemerintah, penduduk desa menemukan tiga mayat, dua orang kaukasian dan satu orang Kongo, yang ditemukan tidak jauh dari tempat dimana kelompok ahli tersebut menghilang.

Pihak kepolisian telah menginformasikan otoritas setempat di ibukota Kinshasa pada hari Senin (27/3) dan tim yang termasuk didalamnya komisioner kepolisian provinsi telah dikirim ke lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi tubuh korban.

“Saat ini dipastikan bahwa mayat tersebut merupakan dua peneliti. Kami mengidentifikasi tubuh ketiga yang terkubur bersama mereka sebagai penerjemah asal Kongo yang dipekerjakan untuk mereka,” kata Menteri Komunikasi, Lambert Mende.

Pemerintahan Kinshasa mengatakan pada awal bulan ini bahwa dua pejabat PBB telah jatuh ditangan pasukan yang tidak dikenal yang dianggap sebagai kekuatan negatif bersama dengan empat warga Kongon yang bersama mereka di dekat desa Ngombe di Kasai Tengah.

John Sharp, ayah dari Michael, memposting tulisan di halaman Facebooknya dengan menyebutkan bahwa dua mayat warga asing telah di temukan di dalam sebuah kuburan dangkal, dan mengatakan bahwa ada kemungkinan besar mayat tersebut adalah pejabat PBB.

“Ini adalah pesan yang saya harapkan tidak pernah saya tulis,” tulisnya, yang menambahkan bahwa tes DNA dan catatan gigi akan digunakan untuk mengkonfirmasi identitas mayat. PBB sendiri mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap mayat-mayat korban.

“Kami tidak bisa, pada saat ini, menkonfirmasi bahwa mereka adalah mayat para ahli. Kami berharap untuk dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang negara ini,” kata juru bicara PBB, Farhan Haq. Kementerian Luar Negeri Swedia mengatakan tidak akan mengomentari insiden tersebut karena saat ini masih ditangani oleh PBB.