Kabar Internasional – May Hadapi Perdebatan Brexit di Parlemen Tentang Perdagangan

Perdana Menteri Inggris Theresa May menghadapi perdebatan atas perdagangan di parlemen pada hari Selasa (17/7) dengan anggota parlemen pro-Uni Eropa. Mereka berharap untuk mempengaruhi rencananya untuk meninggalkan Uni Eropa sehari setelah dia tunduk pada tuntutan dari para pejuang Brexit.

Kerentanan May di parlemen, di mana ia kehilangan mayoritas Partai Konservatifnya dalam pemilihan yang buruk tahun lalu, dibiarkan telanjang pada hari Senin (16/7), ketika keputusannya untuk menerima tuntutan para anggota parlemen pro-Brexit memicu pemberontakan di antara mereka yang ingin mempertahankan yang paling dekat. kemungkinan hubungan di Uni Eropa. Pada dua suara Senin (17/7), mayoritasnya dipotong menjadi tiga, menunjukkan bahwa pemimpin akan berjuang untuk mendapatkan legislasi Brexit melalui parlemen yang terpecah, yang dapat mengancam persetujuan dari setiap kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa.

May telah berjanji untuk tetap pada rencananya untuk merundingkan hubungan perdagangan terdekat dengan Uni Eropa, mengatakan strateginya adalah satu-satunya yang dapat memenuhi tujuan pemerintah untuk Brexit, perubahan terbesar dalam kebijakan luar negeri dan perdagangan Inggris selama beberapa dekade. Tapi itu sangat sedikit, memperdalam perpecahan di Partai Konservatifnya yang sejauh ini menghambat kemajuan dalam pembicaraan dengan Uni Eropa, dan memicu perang kata-kata antara faksi Brexit-pendukung dan pro-Uni Eropa.

“Kami tidak bisa menyenangkan semua orang. Kita harus memiliki posisi kompromi yang memungkinkan negara untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa, ”kata menteri perdagangan Liam Fox kepada radio BBC.

“Sekarang terserah pada UE 27 untuk menentukan hubungan macam apa yang mereka miliki dengan kami.”

Pemungutan suara hari Selasa akan dilakukan pada tagihan perdagangan, yang difokuskan pada pengubahan kesepakatan perdagangan antara UE dan negara-negara ketiga ke dalam kesepakatan bilateral dengan Inggris. Ini adalah tagihan teknis dan awalnya tidak dimaksudkan untuk menentukan kebijakan perdagangan baru.

Anggota parlemen Pro-Uni Eropa telah mengajukan perubahan pada kata-kata RUU untuk mencoba memaksa pemerintah untuk mengejar serikat pabean dengan Uni Eropa jika menteri gagal untuk menyetujui perjanjian yang menetapkan “wilayah perdagangan bebas gesekan untuk barang”. Parlemen juga akan memberikan suara pada upaya pemerintah untuk membawa kembali liburan musim panas ke Kamis dari minggu depan, yang menurut pemerintah logis karena ada sedikit bisnis parlementer di hari-hari yang tersisa. Kritik mengatakan langkah itu adalah tawaran oleh pemerintah yang panik oleh berbagai pemberontakan di Partai Konservatif.