Kabar Internasional – Masalah Utama AS dalam Pertemuan Trump dengan Kim

Pejabat pemerintah AS sedang mempersiapkan untuk pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Tetapi rincian dasar, termasuk di mana dan kapan itu akan terjadi dan taktik negosiasi, masih sedang dikerjakan.

KTT itu akan menjadi pertemuan pertama antara presiden AS dan seorang pemimpin Korea Utara, dan akan mengikuti satu antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Kim pada hari Jumat (27/4). Trump mengatakan pertemuannya dengan Kim dapat dilakukan pada akhir Mei atau Juni tetapi telah memperingatkan itu bisa dibatalkan jika dia tidak berpikir itu bisa memberikan hasil yang diinginkan.

Prospek didorong pada hari Sabtu (21/4) ketika Kim mengumumkan mengakhiri uji coba nuklir dan rudal, mengatakan Korea Utara telah membuang lokasi uji coba nuklirnya dan mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian. Para pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan Kim mengatakan dia bersedia membahas denuklirisasi, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa pada hari Sabtu (21/4) tentang menyerahkan senjata nuklirnya yang ada.

Trump dan pemimpin dunia lainnya menyambut pengumuman Kim tentang berakhirnya pengujian, tetapi beberapa menyatakan keraguan tentang niat Korea Utara. Presiden AS mengatakan pada hari Minggu bahwa krisis atas mengejar rudal nuklir yang mampu memukul Amerika Serikat masih jauh dari diselesaikan.

“Mungkin semuanya akan berjalan lancar, dan mungkin mereka tidak akan melakukannya – hanya waktu yang akan memberi tahu,” kata Trump di Twitter.

Administrasi Trump mengatakan ingin “denuklirisasi lengkap, dapat diverifikasi, dan dibatalkan” Korea Utara, tetapi telah menawarkan beberapa rincian dari strategi yang akan digunakan dalam pembicaraan. Ia telah berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu. Namun, puluhan tahun keterlibatan yang tidak berhasil dengan Pyongyang, membantu menentukan kontur dari proses negosiasi yang dapat berlangsung bertahun-tahun.

Membuat Pyongyang meninggalkan program misil nuklirnya telah menjadi tujuan dari semua perundingan internasional dengan Korea Utara sejak awal 1990-an, namun tahun lalu itu menguji apa yang secara luas diyakini sebagai sebuah H-bom dan rudal balistik antarbenua. Direktur CIA dan sekretaris nominator CIA Trump, Mike Pompeo, mengatakan bulan ini dia optimistis pertemuan puncak Trump-Kim bisa menentukan arah bagi hasil diplomatik dengan Korea Utara, tetapi tidak ada seorang pun di bawah ilusi bahwa kesepakatan komprehensif bisa dicapai di pertemuan.