Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Markas Militer China Di Laut China Selatan Siap Digunakan

2 min read

China secara luas telah menyelesaikan tiga markas militer besar di Laut China Selatan. Berdasarkan dugaan dari Thingtank Amerika Serikat markas militer tersebut yang memiliki kekuatan Angkatan Laut, Udara, Radar dan fasilitas Rudal Pertahanan.

“Beijing saat ini mampu mengerahkan aset militer mereka, termasuk pesawat tempur dan peluncur rudal, di Pulau Spratly di waktu kapan pun,” kata Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI), yang berupakan bagian dari Pusat Strategi dan Studi Internasional yang berbasis di Washington.

Thinktank telah mempublikasikan gambar yang diambil pada bulan ini dalam apa yang disebut sebagai tiga markas angakatan udara besar, Subi, Mischief dan Fiery Cross reefs, di mana fasilitas tersebut telah dianalisa menggunakan satelit komersial beresolusi tinggi yang telah melakukan pemantauan selama dua tahun.

“Tiga markas angkatan udara China di pulau Spratly dan sejumlah di pulau Woody di Paracels, akan membuat China untuk menggunakan pesawat militer untuk beroperasi dalam waktu dekat di seluruh Laut China Selatan. Hal itu juga sama dengan jangkauan radar milik China,” kata AMTI.

China sendiri telah membantah telah melakukan militerisasi di Laut China Selatan, dimana lokasi tersebut diakui sebagai lokasi yang memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang signifikan dan wilayah tersebut merupakan setengah dari rute pelayaran komersial di seluruh dunia. Reklamasi dari pulau tersebut juga telah menimbulkan dampak terhadap sejumlah terumbu karang dan keanekaragaman hayati.

Beijing menegaskan bahwa kedaulatan atas wilayah maritim yang mencakup 3,5 juta km persegi tetapi juga telah diklaim oleh Vietnam, Taiwan, Malysia, Brunei, Filipina, dan Jepang. Pembangunan markas militer China telah menjadi tantangan kebijakan luar negeri presiden Amerika Seirkat, Donald Trump yang paling eksplosif.

Ketika di bawah pemerintahan Barack Obama. Washington mengklaim bahwa negaranya memilih untuk netral pada pertanyaan tentang kedaulatan atas pulau di wilayah Laut China Selatan, terumbu karang, namun juga telah melakukan patrili udara dan patroli angkatan laut seperti biasa untuk menegaskan hal lintas.

Namun, sekretaris negara AS, Rex Tillerson, mengatakan pada bulan Januari di mana Amerika Serikat harus pergi lebih jauh ats pemblokiran akses oleh China di pulau tersebut, yang mengatakan bahwa peralatan pertahanan telah ditempatkan di pulau untuk mempertahankan kebebasan dalam bernavigasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *