Kabar Internasional – Lebih Dari 2.500 Mantan Tentara Dipenjara Tahun Lalu
2 min read
Lebih dari 2.500 mantan anggota pasukan bersenjati telah dipenjara pada tahun lalu. Dengan para ahli yang memperingatkan jumlah yang tidak proporsional atas tentara yang dipenjara karena kasus kekerasan serius dan pelanggaran seksual.
Berdasarkan Departemen Kehakiman, veteran tersebut mewakili sekitar antara 4% hingga 5% dari populasi penajra di Inggris, yang meningkatkan kekhawatiran tentang dampak kampanye di Afghanistan dan Irak terhadap permasalahan kesehatan mental di angkatan bersenjata.
Keyakinan pembunuhan bersejarah oleh Alexander Blackman, seorang marinir Inggris yang menembak mati seorang tahanan Taliban yang terluka parah di Afghanistan telah dibatalkan pada minggu ini dan diganti dengan pembunuhan atas dasar kurangnya tanggung jawab. Pengacara Blackman berargumen bahwa dia memiliki gangguan ketika dirinya melakukan pembunuhan setelah menjalani masa tugas selama berbulan-bulan di garis depan dalam kondisi yang mengerikan.
Kementerian Kehakiman mulai mengidentifikasi veteran pada saat mereka memasuki layanan penjara pada bulan Januari 2015 silam, setelah munculny kekhawatiran tentang manajemen personil mantan tentara yang didapatkan dari hasil review dari sistem peradilan pidana.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa mantan anggota angkatan bersenjata menyumbang sekitar 721 dari resepsi pertama dari Juli hingga September tahun 2015, yang merupakan periode pertama yang telah dirilis.
Angka tersebut cenderung mengalami penurunan sejak saat itu, dengan 545 tiba di dalam sistem selama periode yang sama setahun kemudian. Pada tahun tersebut yang mengarah pada bulan September menunjukkan bahwa 2.565 veteran telah dipenjara.
Ketika pengumpulan data tersebut pertama kali diumumkan pada bulan Desember 2014, sekretaris keadilan, Chris Grayling mengatakan bahwa hal tersebut akan membantu mengidentifikasi veteran pada kesempatan pertama, sehingga pihaknya dapat mengambil pendekatan yang lebih di sesuaikan untuk membantu mereka untuk menghindari tindakan kejahatan.
Frances Cook, kepala eksekutif dari Howard League mengatakan bahwa beberapa faktor yang berkontribusi pada jumlah veteran yang memasuki sistem penjara termasuk penyalahgunaan minuman beralkohol dan gangguan mental pasa-trauma. Penelitian dari Howard League menemukan bahwa 25% dari mantan personil tentara yang dipenjara karena kasus pelanggaran seksual, dibandingkan dengan 11% dari populasi di penjara sipil di kasus yang sama.
