Kabar Internasional – Kurdi YPG Berencana Untuk Ambil Alih Azaz-Jarablus Di Suriah
2 min read
Milisi YPG Kurdi Suriah berupaya untuk membebaskan daerah antara Azaz dan Jarablus yang dikuasai oleh gerilyawan Suriah yang didukung oleh Turki. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh seorang komandan dari YPG yang mengatakannya dalam sebua kesempatan.
Komandan Sipan Hemo sendiri tidak memberikan garis waktu atau rincian dari rencana yang telah dibuat untuk mengambil alih daerah tersebut. Daerah yang telah dikuasai oleh pemberontak yang didukung oleh negara Turki pada musim gugur yang lalu dari Negara Islam, namun pihaknya mengatakan bahwa dia menganggap Turki sebagai kekuatan pendudukan di wilayah tersebut.
Komentarnya, yang dipublikasikan melalui sebuah surat kabar Kurdi, didistribusikan melalui jaringan sosial oleh Naser haj Mansour, seorang pejabat senior di Pasukan Demokratik Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat, di mana YPG adalah merupakan komponen utama.
Meningkatnya ketegangan antara Turki dan kelompok Kurdi Suriah menyebabkan terjadinya baku tembak antara artileri militer Turki yang menargetkan YPG di dekat Azaz pada hari Selasa (27/6) awal pekan ini.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan sumber pemberontak dan Kurdi pada hari Rabu (28/6) kemarin melaporkan bahwa Ankara telah mengirimkan bala bantuan militer baru, termasuk personil tentara, kendaraan militer serta peralatan militer ke area antara Azaz dan Jarablus yang dipegang oleh pemberontak yang mereka dukung.
Turki sendiri menganggap YPG sebagai perpanjangan dari Parai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah melakukan berbagai perlawanan di negara Turki selama hamir tiga dekade. Upaya ini telah mendapatkan kritikan keras dari Amerika Serikat karena telah mempersenjatai YPG sebagai bagian dari upaya untuk mendukung SDF dalam pertempurannya untuk merebut kembali Raqqa dari kekusaan Negara Islam.
Pejabat Kurdi telah memperingatkan bahwa setiap serangan Truki di wilayah yang dikuasai ileh SDF atau YPG di Suriah bagian utara akan mengalihkan perhatian mereka dalam upaya serangan mereka untuk mengalahkan gerilyawan Negara Islam Di Raqqa.
Negara Islam sendiri masih menyisakan benteng terakhir mereka di Raqqa yang terus mendapatkan gempuran, sementara benteng terakhir mereka di wilayah Irak di Kota Mosul, telah berhasil dikuasai secara simbolis dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat berhasil memasuki kawasan Masjid Besar Al-Nuri, yang merupakan tempat dideklarasikannya Negara Islam yang dipimpin oleh Abu Bakr Al Baghdadi.
