Kabar Internasional – Korea Utara Terima Tawaran Pembicaraan Olimpiade

Korea Utara telah menerima tawaran untuk menghadiri perundingan tingkat tinggi minggu depan, kata pejabat Korea Selatan. Pertemuan tersebut, pada tanggal 9 Januari mendatang akan berfokus untuk menemukan jalan bagi atlet Korea Utara untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan pada bulan Februari.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan pekan ini bahwa mengirim delegasi ke Olimpiade akan menjadi “kesempatan bagus untuk menunjukkan kesatuan rakyat”. Pertemuan tersebut diperkirakan akan digelar di Panmunjom, di perbatasan.

Ini akan menjadi pembicaraan tingkat tinggi pertama yang dimiliki kedua Korea sejak Desember 2015. Belum jelas siapa yang akan hadir.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebelumnya mengatakan bahwa dia melihat Olimpiade Musim Dingin sebagai “kesempatan terobosan” untuk memperbaiki hubungan antara Korea, dua negara masih secara teknis berperang. Namun beberapa orang telah menyatakan keraguan atas pentingnya langkah tersebut.

Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan pada hari Kamis bahwa kesepakatan tersebut adalah “hasil tekanan internasional”, namun menambahkan bahwa tidak jelas apakah langkah tersebut adalah “cabang zaitun sejati” atau “satu kali dari [Tuan Kim].”

Menteri pertahanan Jepang mengatakan negaranya akan tetap waspada, menambahkan bahwa Korea Utara melalui “fase dialog dan provokasi yang nyata” dan akan melanjutkan program senjatanya. Desa perdamaian yang disebut, di zona demiliterisasi yang dijaga ketat (DMZ), adalah di mana kedua belah pihak secara historis mengadakan pembicaraan.

Menurut seorang pejabat dari kantor kepresidenan Korea Selatan, prioritas pertemuan tersebut adalah Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang. Namun, dia mengatakan kepada kantor berita Korea Selatan Yonhap bahwa dia yakin akan ada juga “diskusi terkait peningkatan hubungan dengan Korut setelah partisipasi Utara di Olimpiade menjadi final”.

Awal pekan ini, dalam sebuah tanda kemajuan kecil, Korea Utara mengembalikan hotline telepon di perbatasan timbal balik mereka, untuk memungkinkan kontak pertama mengenai perundingan yang akan dilakukan.

Namun, pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan kepada AFP bahwa penerimaan undangan untuk melakukan pembicaraan dikirim melalui fax pada hari Jumat (5/1) pagi.

“Kedua pihak memutuskan untuk membahas masalah tingkat kerja untuk perundingan dengan bertukar dokumen,” Baik Tae-hyun, juru bicara kementerian unifikasi Seoul, kepada Yonhap.