Kabar Internasional – Korea Utara Siap Berperang Setelah Pasukan AL Amerika Serikat Dikerahkan

Korea Utara telah memperingatkan konsekuensi becana dalam menanggapi setiap provokasi lebih lanjut dari Amerika Serikat. Hal ini terjadi setelah kelompok tempur Angkatan Laut Amerika Serikat dikerahkan ke perairan semenanjung Korea.

Kepututsan untuk mengalihka kapal induk USS Carl Vinson dan kapal perang lainnya dari rencana kunjungan ke Australia untuk Pasifik Barat telah tiba setelah ketegangan yang meningkat selama latihan militer yang sedang berlangsung yang melibatkan pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan bahwa Pyngyang menganggap hal tersebut sebagai gladi bersih untuk melakukan invasi.

“Kami akan menghadang Amerika Serikat yang sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi bencana yang akan diemban dengan tindakan keterlaluan mereka.Korea Utara siap untuk bereaksi terhadap modus perang yang diinginkan oleh Amerika Serikat,” kata kanotr berita yang dikelola oleh pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency yang mengutip pembicaraan dari juru bicara kementerian luar negeri.

Juru bicara tersebut mengutip penolakan Washington untuk menyingkirkan serangan pre-emptive terhadap situs rudal Korea Utara sebagai upaya pembenaran untuk program nuklir mereka.

“Situasi ini berlaku untuk membuktikan bahwa Korea Utara sepenuhnya siap dalam segala hal kemampuan militer untuk mempertahankan diri dari serangan pre-emptive dengan gaya nuklir sebagai pivot,” kata juru bicara tersebut, menurutu KCNA.

“Akan akan mengambil langkah penetralan terberat terhadap provokator untuk membela diri dengan kekuatan yang kuat dari senjata,” tambah kutipan tersebut.

Pekan lalu, serangan Amerika Serikat terhadap basis Suriah juga dilihat sebagai peringatan kepada Korea Utara, setelah Donald Trump mengatakan bahwa Washington siap untuk bertindak sendiri jika China gagal untuk mengerahkan lebih banyak tekanan pada tetangganya untuk menghentikan program rudal dan senjata nuklir Korea Utara.

Korea Utara juga telah menentang resolusi PBB yang melarang pengembangan teknologi rudal balistik yang sebelumnya sempat melakukan pengujian peluncuran pada malam pertemuan puncak Trump dengan pemimpin China, Xi Jinping, di Florida pada pekan lalu.

Para pejabat Gedung Putih telah mengisyaratkan bahwa semua pilihan termasuk serangan pre-emptive tetap di atas meja dalam mengatasi kestabilan Korea Utara untuk mengembangkan rudal jarak jauh yang membawa hulu ledak nuklir yang mampu menuju daratan Amerika Serikat.