Kabar Internasional – Korea Selatan Bersiap untuk KTT, Laporan Reaktor Pengujian Korea Utara

Pejabat Korea Selatan memulai persiapan pada hari Jumat (16/3) untuk sebuah pertemuan puncak bulan depan dengan Korea Utara. Dimana hal ini bertujuan mengurangi ketegangan di semenanjung Korea, karena sebuah laporan menunjukkan Korea Utara mungkin telah mulai melakukan pengujian reaktor nuklir baru akhir Februari.

Laporan oleh analis intelijen di Jane oleh IHS Markit mengatakan bahwa citra satelit dari 25 Februari menunjukkan emisi gas yang tidak dapat dikondensasi dari tumpukan di reaktor air ringan eksperimental Utara (ELWR) di Pusat Penelitian Energi Atom Yongbyon, menunjukkan bahwa pengujian pendahuluan memiliki kemungkinan dimulai. Reaktor tersebut dapat digunakan untuk memproduksi plutonium tingkat senjata, namun Korea Utara diyakini telah memiliki cukup bahan fisil untuk beberapa bom nuklir, menurut Joshua Pollack, seorang rekan peneliti senior di Middlebury Institute of International Studies di Monterey.

Sementara itu, pejabat Korea Selatan akan mengadakan pertemuan pertama mereka di Blue House presiden untuk mempersiapkan pertemuan puncak antara Presiden Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhir bulan depan. Dipimpin oleh kepala staf Moon Im Jong-seok, mantan aktivis demokrasi terkemuka, tim tersebut akan menyusun rencana untuk pertemuan puncak tersebut, termasuk kapan harus menghubungi Korea Utara dan apa yang akan dibahas antara Kim dan Moon.

Presiden AS Donald Trump juga menerima undangan pertemuan puncak dari Kim Jong Un, setelah seorang utusan Korea Selatan mengatakan kepadanya awal bulan ini bahwa pemimpin Korut siap untuk membahas denuklirisasi. Trump dan Kim diperkirakan akan bertemu pada bulan Mei meskipun sebuah lokasi belum ditetapkan.

Meskipun media negara Korea Utara belum memberikan komentar mengenai pertemuan puncak yang tertunda dengan Moon and Trump, menteri luar negerinya Ri Yong Ho mengunjungi Swedia untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Swedia Margot Wallstrom. Perjalanan Ri memicu spekulasi bahwa hal itu bisa menjadi dasar bagi pertemuan puncak di Swedia antara Trump dan Kim Jong Un.

Dorongan untuk pertemuan puncak ini terjadi setelah pemimpin Korea Utara mengatakan dalam pidato Tahun Baru bahwa dia ingin memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan setelah ketegangan yang meningkat akibat uji coba nuklir dan rudal Korea Utara.